Show simple item record

dc.contributor.advisorHamaliah, Asmarlaili S.
dc.contributor.advisorSutarta, Edy Sigit
dc.contributor.authorChairani
dc.date.accessioned2021-10-15T06:07:15Z
dc.date.available2021-10-15T06:07:15Z
dc.date.issued2002
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/44568
dc.description.abstractTanah Ultisol merupakan tanah yang penyebarannnya terluas di Indonesia, tetapi memiliki tingkat kesuburan tanah yang rendah, terutama unsur P. Untuk meningkatkan ketersediaan P telah banyak dilakukan penelitian baik dengan penggunaan pupuk organik berupa pupuk kandang kotoran ayam dan anorganik berupa Rock Phosphate (RP). Namun akhir-akhir ini pemanfaatan pupuk biologi juga sudah dilakukan dan penelitian untuk itu juga sudah banyak dilakukan dengan hasil yang memuaskan, khususnya pada tanaman semusim, Organisme pelarut P dan mikoriza merupakan pupuk biologi yang dapat meningkatkan ketersediaan P di dalam tanah, serapan P tanaman serta dapat mengefisienkan pemakaian pupuk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh organisme P (organisme pelarut P, mikoriza dan gsbungan keduanya) dan P dari beberspa sumber (rock phosphate dan kotoran ayam) terhadap ketersediaaa P tanah, serapan P tanaman dan pertumbuhan tanaman lamtoro. Penelitian ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial, terdiri atas 2 faktor yaitu organisme P dan sumber P. Perlakuan organisms P yaitu M0 (tanpa), M1 (organisms pelarut P), M2 (mikoriza) dan M3 (gahunganM1 + M2) dan sumber P yaitu P0 (tanpa), P1 (rock phosphate), P2 (kotoran ayam), Setiap perlakuan diulang 3 kali sehingga terdapat sebanyak 12 perlakuan. Setiap perlakuan dicampur dengan tanah kering udara sebanyak 5 Kg. Contoh tanah yang digunakan adalah Typic Paleudult yang diambil dari desa Simangambat, Kecamatan Barumun Tengah, Kabupalen Tapanuli Tengah. Pada setiap polybag ditanam sebanyak 1 tanaman. Peubah yang diamati meliputi P-tersedia tanah, N-total tanah, % C, pH, tinggi tanaman, bobot bintil akar, berat kering tanaman bagian atas, serapan N dan P. Hasil penelitian menunjukkan bahwa organisme P berpengaruh nyata meningkatkan N-total tanah, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap P- tersedia tanah, tinggi tanaman, bobot bintil akar, berat kering tanaman bagian atas, serapan N, P tanaman, %C dan pH tanah, Sumber P berpengaruh nyata meningkatkan P tersedia tanah tetapi tidak berpengaruh nyata N-total tanah, %C, pH, tinggi tanaman, berat kering tanaman bagian alas, serapan N, P tanaman. Sedangkan interaksi antara organisme P dengan sumber P berpeagaruh nyata terhadap P tersedia tanah sedangkan terhardap N-total tanah, % C, pH, tinggi tanaman, bobot bintil akar, berat kering tanaman bagian atas, serapan N dan P tidak berpengaruh nyata, Pengaruh yang terbaik atau yang tertinggi dari perlakuan yang diberikan untuk organisme P terhadap semua peubah adalah pada perlakuan organisme pelarut P (Ml). Sumber P yang terbaik alan yang tertinggi terhadap semua peubah terdapat pada perlakuan kotoran ayam (P2). Interaksi antara organisme P dan sumber P terbaik atau tertinggi terhadap semua peubah terdapat pada perlakuan kombinasi organisme pelarut P dan kotoran ayam (M1P2).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectTanaman Lamtoroen_US
dc.subjectLeucaena diversifoliaen_US
dc.subjectTanah Typic Paleudulten_US
dc.titlePengaruh Organisme P dan P dari Beberapa Sumber terhadap Ketersediaan P Tanah, Serapan P Tanaman dan Pertumbuhan Tanaman Lamtoro (Leucaena diversifolia) di Tanah Typic Paleudulten_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM992102001
dc.description.pages79 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record