Perbedaan Dimensi Lidah dengan Relasi Rahang dalam Arah Anteroposterior Ditinjau dari Radiografi Sefalometri Lateral
View/ Open
Date
2009Author
Lubis, Hilda Fitria
Advisor(s)
Susanto
Meutia, Nuraiza
Metadata
Show full item recordAbstract
Secara umum lidah dianggap sebagai faktor penting dalam perkembangan rahang dan lengkung gigi, karena lidah adalah organ lunak yang terdiri dari massa otot, didalam perkembangannya mengakibatkan perubahan pada mandibula. Brash (1978) berpendapat mengenai pengaruh lidah terhadap rahang adalah lidah secara tidak langsung menimbulkan pengaruh pada bentuk dan ukuran mandibula serta palatum yang sedang tumbuh kembang tetapi pernyataan ini berbeda dengan pendapat Cryer (1978) bahwa bentuk dan posisi lidah dipengaruhi oleh rahang.1-5 Antara orang yang bernapas melalui hidung atau mulut akan berbeda posisi, bentuk dan ukuran lidah. Posisi lidah pada orang yang bernapas melalui hidung menurut Dewey (1985) adalah lidah akan menempati semua rongga mulut. Sewaktu individu berhenti berbicara atau menelan, tindakan penelanan ini membuat palatum lunak dan lidah saling berkontak kemudian terbentuk vacum space di antara palatum dan lidah. Pendapat lain oleh Henry (1985) tentang posisi lidah secara rinci yaitu ujung lidah terletak pada insisal insisivus mandibula, kemudian lidah menekan singulum insisivus maksila dan dorsum lidah melengkung mengenai palatum lunak dan ditengahnya terbentuk vacum space serta bibir dalam keadaan tertutup. Sementara posisi lidah pada orang yang bernapas melalui mulut, otot ekspresi wajah dan mastikasi secara fungsional berubah dan aktivitas lidah menjadi minimum, karena lidah tidak memenuhi rongga mulut dan berkontak pada palatum lunak melainkan lidah terdorong ke depan.5-8 Moyers dan Van Linden (1974) menyatakan bahwa adanya gangguan pada hidung dan faring menimbulkan gangguan pada posisi dan dimensi lidah. Kondisi yang paling sering adalah alergi dan perkembangan jaringan limfoid epifaringeal yang berlebihan, menyebabkan lidah akan bergerak ke depan untuk mempertahankan jalur pernapasan. Jika jalur hidung tersumbat, menyebabkan pernapasan berpindah melalui mulut yang mengakibatkan mandibula dan lidah akan terdorong ke bawah serta ke depan,cit Graber.2,11-17 Maloklusi adalah kelainan pada gigi dan rahang yang salah satu etiologinya dapat disebabkan oleh lidah dalam hal ini posisi, ukuran dan bentuk. Maloklusi Klas I adalah hubungan maksila dan mandibula normal dimana posisi ujung lidah di insisal insisivus mandibula dan dorsum lidah melengkung serta terbentuk vacum space antara palatum lunak, ukuran dan bentuk lidah normal. Maloklusi Klas II adalah mandibula lebih ke posterior daripada maksila atau sebaliknya, posisi ujung lidah di insisal insisivus maksila, dimana ukuran dan bentuk lidah panjang dan tinggi. Maloklusi Klas III adalah mandibula lebih ke anterior daripada maksila, posisi ujung lidah di singulum insisivus mandibula, dimana bentuk dan ukuran lidah pendek dan rendah .. Berbeda dengan maloklusi Klas I,II,III, pada kasus gigitan terbuka (open bite), lidah yang besar sehingga lidah berada di antara lengkung atas dan bawah dapat menghalangi perkembangan struktur-struktur dentoalveolar dalam arah vertikal.2,4.
Collections
- Master Theses [84]