Pengaruh Konsentrasi dan Lama Waktu Pemberian Kolkhisin terhadap Pertumbuhan dan Poliploid pada Biji Muda Kedelai [Glycine Max (L.) Merr.) yang Dikultur secara in Vitro
View/
Date
2001Author
Sofia, Diana
Advisor(s)
Nisa, T. Chairun
Sitanggang, J. M
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini dilaksanakan untuk meugetahui pengaruh tingkat konsentrasi kolkhisin
terhadap induksi poliploid eksplan biji muda kedeIai serta perkembangan eksplannya,
mengetahui lama waktu pemberian koIkhisin terhadap induksi poliploid eksplan biji
muda kedelai serta perkembangan eksplannya, serta untuk mengetahui interaksi dari
tingkat konsentrasi dan lama waktu pemberian kolkhisin terhadap induksi poliploid
eksplan biji muda kedelai serta perkembangan eksplannya.
Penelitian ini berlangsung sejak bulan Agustus 1999 sampai bulan Juli 2000 di
Laboratorium Riset dan Teknologi Fakultas Pertanian USU, dengan menggunakan
rancangan acak lengkap pola faktorial yang diulang tiga kali. Faktor yang diteliti
meliputi : konsentrasi koIkhisin dengan empat taraf (0 ppm, 40 ppm, 80 ppm, 120 ppm)
dan lama waktu pemberian kolkhisin dengan lima taraf (12 jam, 24 jam, 36 jam, 48 jam,
60 jam).
Secara keseluruhan peningkatan konsentrasi dan lama waktu pemberian kolkhisin
menghambat pertumbuhan dan perkembangan plantlet. Perlaknan konsentrasi kolkhisin
pada 120 ppm (C3) nyata menurunkan tinggi plantlet dan berat total plantlet juga
mempengaruhi jumlah klorofil dan stomata daun pada kultur biji muda kedelai. Lama
waktu pemberian kolkhisin 60 jam (W5) nyata menurunkan persentase eksplan
berkecambah, tinggi plantlet dan berat total plantlet juga mempengaruhi jumlah klorofil
dan jumlah stomata daun pada kultur biji muda kedelai. Perlaknan konsentrasi kolkhisin
pada 40 ppm (CI) dan lama waktu pemberian 12 jam (WI) merupakan konsentrasi yang
optinum yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan plantlet pada setiap
parameter. Pada pengamatan jumlah klorofil dan stomata daun hanya diamati pada 38,33
% plantlet yang membentuk daun dari keseluruhan populasi plantlet yang disebabkan
pengaruh dari perlaknan yang diberikan. Pengamatan jumlah kromosom pada akar
plantlet dari kultur biji muda kedelai terdapat plantlet yang triploid (2n=3X=60) dan
plantlet yang memiliki kromosom aneuploid yaitu (2n=3x-2=58) dan plantlet yang
memiliki kromosom (2n=34) dibandingkan dengan kromosom plantlet normal (2n=40).
Collections
- Master Theses [287]
