Pengaruh Arang Kayu dan Cendawan Endomikorhiza terhadap Proses Biogeokimia dan Distribusi Biomasa Karbon pada Semai Manglit (Michelia Montana Blume)
View/ Open
Date
2006Author
Ahmad, Alfan Gunawan
Advisor(s)
Siregar, Chairil Anwar
Metadata
Show full item recordAbstract
Perbaikan media tumbuh .merupakan salah satu faktor penting untuk
menghasilkan bibit yang berkualitas karena perbaikan proses biogeokimianya akan
meningkatkan serapan air dan unsur hara. Bibit yang berkualitas tersebut dibutuhkan agar
program reforestasi dan afforestasi berhasil, terutama di lahan-Iahan kritis. Proses
biogeokimia dapat dipacu dengan kehadiran bahan organik dan mikroorganisme, antara
lain arang kayu dan cendawan endomikorhiza. Di dalam penelitian ini, semai Michelia
montana Blume yang merupakan jenis endemik dan terancam punah di Taman Nasional
Gunung Halimun-Jawa Barat, digunakan sebagai model. Penelitian yang terkait dengan
jenis tanaman ini masih terbatas, terutama tentang teknik penanamannya pada lahan
kritis.
Penelitian dilakukan dalam lingkungan rumah kaca. Subsoil podsolik merah
kuning sebanyak I kg (berat kering udara) yang telah dimasukkan ke dalam kantong
plastik digunakan sebagai media tumbuh untuk mencerminkan lahan kritis. Arang kayu
dengan dosis 0, 5, 10, 15 and 20% (v/v) ditambahkan ke dalam media tumbuh. Semai
Michelia montana ditanam pada media tumbuh dan diinokulasi dengan Glomus
aggregatum dan Glomus fasciculatum. Semai yang tidak diinokulasi dijadikan sebagai
kontrol. Rancangan acak lengkap pola faktorial dengan 5 ulangan telah digunakan untuk
menguji pengaruh pemberian arang kayu dan inokulasi endomikorhiza terhadap
pertumbuhan tanaman dan beberapa sifat kimia penting tanah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses biogeokimia mengakibatkan
perbaikan pada sifat kimia tanah, yang ditandai dengan meningkatnya ketersediaan unsur
hara makro (N, P, Ca) di dalam lamtan tanah dan pertumbuhan semai. Secara
keseluruhan, biomasa karbon pada semua kombinasi perlakuan lebih besar dibanding
kontrol dengan rentang mulai dari 93.99 sampai 1335.09 mgltanaman. Pengaruh terbaik
perlakuan terhadap pertumbuhan semai dan sifat kimia tanah dihasilkan oleh kombinasi
perlakuan antara 20% (v/v) arang kayu dan inokulasi Glomus fasciculatum. Total
biomasa karbon pada perlakuan ini adalah 1335.09 mgltanaman yang terdistribusikan ke
daun (49.00%), akar (27.47%), dan batang (23.53%). Biomasa karbon pada daun, akar,
dan batang tersebut masing-masing mengalami peningkatan sebesar 631.56 mgltanarnan
(2788.34 %), 330.69 mgltanaman (915.79 %), dan 291.44 mgltanaman (1287.28 %)
dibanding dengan kontrol. Amelioration of growth medium is one of the important factors to produce good
quality of seedlings due to the improvement of biogeochemistry processes, which
increase the nutrient and water uptake. Good quality of seedlings is needed for the
success of reforestation and afforestation programmes, especially in critical lands. The
biogeochemistry processes can be stimulated by the presence of organic material and
microorganisms, among others is a wood charcoal and endomycorrhizal fungus. In this
research, seedlings of Michelia montana Blume, endangered-endemic species in Gunung
Halimun National Park-West Java, were used as a model.
Research about this species is still limited, especially its technique for plantation
establishment in critical lands. Experimental research was conducted at greenhouse
conditions. Sub-soil of red-yellow podzolic soil of I kg (air dry weight) was potted in
polybag as culture media to reflect the critical lands. Wood charcoal at dosage of 0, 5,10,
15 and 20% (v/v) was added in potted media. Michelia montana seedlings were planted
in potted media and inoculated with Glomus aggregatum, and Glomus fasciculatum.
Non-inoculated seedlings were considered as control. A factorial in completely
randomized design with five replicates was used to examine the effect of charcoal
amendment and endomycorrhyzal inoculation on the plant growth and some other
important soil chemical properties.
The result of this research showed that the biogeochemistry processes affected the
amelioration of soil chemical properties, which was indicated by the increase of
macronutrients availability (N, P, Ca) in soil solution and the growth of seedlings. In
overall, the carbon biomass in all combination treatments was higher than control ranging
from 93.99 to 1335.09 mg/plant. The best response was obtained in combination
treatments between 20% (v/v) of wood-charcoal and Glomusfasciculatum inoculation in
terms of growth parameter and soil chemical properties. The total carbon biomass of
seedlings in this treatment was 1335.09 mg/plant, in which the carbon biomass was
distributed in leaf (49.00%), in root (27.47%), and in stem (23.53%). The increment of
carbon biomass was 631.56 mg/plant (2788.34 %) in leaf, 330:69 mg/plant (915.79%) in
root, and 291.44 mg/plant (1287.28 %) in stem compared with control.
Collections
- Master Theses [416]