Uji Formula Krim Ekstrak VCO Kunyit dari Rimpang Kunyit (Curcuma domestica Val.) Terhadap Penghambatan Perkembangan Sel Melanoma

Abstract

Turmeric is a plant that contains curcuminoids, namely a combination of curcumin, demethoxycurcumin and bisdemethoxycurcumin which have the potential as an anti-cancer activity. This study aim to determine the anticancer of turmeric extract against skin cancer cells (B16F10) which is formulated into a cream preparation. Turmeric extracted with Microwave Assisted Extraction (MAE) method by variation time (1,4,10,20 and 30 minutes) and power (90, 270 and 450 watt) with VCO then analyzed with High Performance Liquid Chromatogaphy (HPLC). Turmeric extract then formulated into multiple cream formula with variation of turmeric extract 0,5;2,5;5;10 and 20% and evaluation test of cream. Cream preparations were subjected toward B16F10 cells with MTT assay method to determine the IC50 value. Turmeric extraction at medium power (270 watts) for 10 minutes that gave the highest yield results. Cream formulation concentration as following 0.5; 2.5; 5; 10 and 20% indicated that the evaluation test met the requirements. The cytotoxic test of turmeric VCO extract that gave the best results was 10 minutes of extraction at 270 watts of power with an IC50 value of 431,63 ± 15,03 μg/mL. The cytotoxic test of the formulation on B16F10 cells showed that the 20% turmeric cream had better cytotoxic effectiveness with an IC50 value of 524,42 ± 4,8 μg/mL compared to other formula creams that could inhibit the gowth of B16F10 cells. It can be concluded that the best extraction conditions were 270 watts for 10 minutes and the higher the extract content in the cream, the higher the cytotoxicity effect against B16F10 melanoma cells.

Kunyit adalah salah satu tanaman yang mengandung kurkuminoid yaitu gabungan senyawa kurkumin, demetoksikurkumin dan bisdemetoksikurkumin yang berpotensi sebagai obat antikanker kulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antikanker ekstrak VCO kunyit terhadap sel kanker kulit (B16F10) yang di formulasikan kedalam sediaan krim. Kunyit diekstraksi dengan metode Microwave Assisted Extraction (MAE) dengan memvariasikan waktu (1,4,10,20 dan 30 menit) dan daya (90, 270 dan 450 watt) dengan VCO, kemudian dianalisis dengan Kromatogafi Cair Kinerja Tinggi (KCKT). Ekstrak VCO kunyit diformulasikan ke dalam sediaan krim dengan variasi ekstrak VCO kunyit dalam krim 0,5 ; 2,5 ; 5;10 dan 20% dan dilakukan uji evaluasi sediaan krim. Sediaan krim yang diformulasikan diuji sitotoksiknya terhadap sel B16F10 menggunakan metode MTT assay untuk menentukan nilai IC50. Ekstraksi kunyit pada daya medium (270 watt) dengan waktu 10 menit adalah ekstraksi yang memberikan hasil perolehan kadar tertinggi. Formulasi krim 0,5 ; 2,5 ; 5;10 dan 20% menunjukkan uji evaluasi yang memenuhi persyaratan krim. Ekstrak VCO kunyit yang memberikan efek sitotoksik hasil terbaik adalah ekstraksi 10 menit pada daya 270 watt dengan nilai IC50 adalah 431,63 ± 15,03 μg/mL. Efek sitotoksik dari krim terhadap sel B16F10 dari formula krim ekstrak VCO kunyit 20% memiliki efektivitas sitotoksik yang lebih tinggi dengan nilai IC50 adalah 524,42 ± 4,8 μg/mL dibandingkan dengan sediaan krim formula lain. Dapat disimpulkan bahwa kondisi ekstraksi yang terbaik adalah daya 270 watt selama 10 menit dan makin tinggi kadar ekstrak VCO dalam krim akan menaikan efek sitotoksik terhadap sel melanoma B16F10.