Show simple item record

dc.contributor.advisorHanafiah, Diana Sofia
dc.contributor.advisorHasanuddin
dc.contributor.authorPermana, Akhdi
dc.date.accessioned2021-10-28T04:17:10Z
dc.date.available2021-10-28T04:17:10Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/44850
dc.description.abstractSekitar dua pertiga dari daerah jagung di Sumatra Utara berada di dataran tinggi, yang produksinya dibatasi oleh penyakit hawar daun turcicum. Penelitian dilakukan untuk mengevaluasi keragaan dan keragaman genetika 125 hibrida baru pada ketahanan terhadap hawar daun turcicum dan komponen hasil di Garingging, Kabupaten Karo, Sumatra Utara, dari bulan Oktober 2019 sampai bulan Maret 2020. Percobaan menggunakan Augmented RCBD dengan 4 hibrida pembanding. Inokulasi buatan diterapkan untuk memastikan tekanan penyakit yang tinggi dan seragam. Pengamatan dilakukan untuk intensitas penyakit, masa inkubasi, AUDPC, umur berbunga jantan, umur berbunga betina, anthesis-silking interval, tinggi tanaman, panjang tongkol, diameter tongkol, dan bobot tongkol. Delapan hibrida baru melebihi setidaknya 3 hibrida pembanding untuk ketahanan penyakit dan berat tongkol, yaitu N399, G163, N396, N374, D651, N020, D635, dan N031. Hibrida N399 memiliki bobot tongkol di atas 4 pembanding dan G163 memiliki AUDPC lebih baik daripada 4 pembanding, menunjukkan hibrida yang menjanjikan untuk dikembangkan di daerah dengan tekanan hawar daun turcicum yang tinggi. Hubungan yang signifikan dengan masa inkubasi dan AUDPC terlihat pada diameter tongkol, panjang tongkol, dan bobot tongkol. Masa inkubasi, AUDPC, dan bobot tongkol menunjukkan nilai duga koefisien keragaman genotipe, heritabilitas, dan kemajuan genetika yang sedang ke tinggi sehingga seleksi yang efisien untuk pengembangan hibrida dapat dicapai untuk sifat-sifat tersebut.en_US
dc.description.abstractAround two-thirds of corn area in North Sumatra are in high altitude places, where northern corn leaf blight limits yield. Research was conducted to evaluate the performance and genetic variability of 125 new hybrids for their resistance to NCLB and yield components in Garingging, Regency of Karo, North Sumatra, from October 2019 to March 2020. Experiments were arranged in Augmented RCBD with 4 checks, Artificial inoculation was applied to ensure high and uniform disease pressure. Data was collected for disease intensity, incubation period, AUDPC, days to anthesis, days to silking, anthesis-silking interval, plant height, ear length, ear diameter, and ear weight. Eight new hybrids exceeded at least 3 checks regarding to disease resistance and ear weight, namely N399, G163, N396, N374, D651, N020, D635, and N031. Hybrid N399 has ear weight above 4 checks and G163 has better AUDPC than the 4 checks, suggesting promising hybrids for developing varieties in areas with NCLB pressure. Significant association with incubation period and AUDPC was seen in ear diameter, ear length, and ear weight. Medium to high GCV, heritability, and genetic advance was observed in incubation period, AUDPC, and ear weight, thus efficient selection for hybrid development could be achieved for incubation period, AUDPC, and ear weight.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectAUDPCen_US
dc.subjectHawar Daun Turcicumen_US
dc.subjectHeritabilitasen_US
dc.subjectKemajuan Genetikaen_US
dc.subjectKeragaman Genotipeen_US
dc.titleEvaluasi Ketahanan Galur-Galur Jagung Hibrida (Zea mays L.) terhadap Penyakit Hawar Daun Turcicum (Exserohilum turcicum) di Dataran Tinggi Sumatra Utaraen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM187001017
dc.description.pages92 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record