Perilaku Konsumtif dan Social Climber pada Buruh Pabrik Perempuan (Studi Kasus: Buruh Pabrik di Desa Muliorejo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang)

Abstract

A person's identity and social stratification are generally determined based on the totality of his social and economic position in society, including wealth and income, type of work, self-identification, group participation and recognition by others. Factory workers, when viewed from the criteria of identity and social stratification, are considered to occupy the lower middle social stratification because they do not have education and also high incomes, this makes factory workers feel that they must improve their social stratification by getting recognition from others, namely by change their consumption patterns into consumptive consumption patterns and do social climbers. This research was conducted to find out how consumptive behavior and social climber behavior are carried out by factory workers to improve their social status. The method used is a qualitative method, through observation techniques, interviews involving informants, namely female factory workers in Muliorejo Village. The rationale uses Wood's social climber theory. The results of the study can be concluded that the change in consumption behavior to consumptive behavior carried out by factory workers is to improve their social status by consuming signs on the goods/services they consume, these changes are influenced by external factors (Social Stratification, Reference groups, and Social Groups). ) and internal factors (motivation and perception) through the goods or services they consume they can be considered as people who have high social status, then they do social climbers by choosing friends and are also obsessed with appearance, they will make friends with other people. who have a high social status, so that they are also considered as people who are in a high social status.

Identitas dan stratifikasi sosial seseorang pada umumnya ditentukan berdasarkan totalitas kedudukan sosial dan ekonominya dalam masyarakat, termasuk kekayaan dan penghasilan, jenis pekerjaan, identifikasi diri, partisipasi kelompok dan pengakuan oleh orang lain. Buruh pabrik jika dilihat dari kriteria identitas dan stratifikasi sosial tersebut di anggap menempati stratifikasi sosial menengah kebawah karena tidak memiliki pendidikan dan juga penghasilan yang tinggi, hal ini membuat buruh pabrik merasa bahwa mereka harus meningkatkan stratifikasi sosial mereka dengan cara mendapatkan pengakuan dari orang lain yaitu dengan mengubah pola konsumsi mereka menjadi pola konsumsi yang konsumtif dan melakukan social climber. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana perilaku konsumtif dan juga social climber yang dilakukan oleh buruh pabrik untuk meningkatkan status sosialnya. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif, melalui tehnik observasi, wawancara yang melibatkan informan yaitu buruh pabrik perempuan yang ada di Desa Muliorejo. Landasan pemikiran menggunakan teori social climber Wood. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perubahan perilaku konsumsi menjadi konsumtif yang dilakukan oleh buruh pabrik adalah untuk meningkatkan status sosialnya dengan cara mengkonsumsi tanda yang ada pada barang/jasa yang mereka konsumsi, perubahan tersebut dipengaruhi oleh faktor eksternal (Stratifikasi Sosial, kelompok Referensi, dan Kelompok Sosial) dan faktor internal (Motivasi dan Persepsi) melalui barang atau jasa yang mereka konsumsi mereka dapat dianggap sebagai orang yang memiliki status sosial yang tinggi, kemudian mereka melakukan social climber dengan cara memilih-milih teman dan juga terobsesi pada penampilan, mereka akan berteman dengan orang yang memiliki status sosial yang tinggi,agar mereka juga dianggap sebagai orang yang berada pada status sosial yang tinggi.