Analisis Potensi Pengembangan Ternak Sapi Potong di Kabupaten Batu Bara Provinsi Sumatera Utara

Abstract

Kabupaten Batu Bara merupakan salah satu daerah penghasil sapi potong khususnya untuk di Sumatera Utara. Analisis potensi pengembangan ternak sapi potong di daerah tersebut perlu dilakukan untuk mencapai berbagai tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sumber daya peternakan, wilayah basis atau non basis dan kapasitas tampung ternak sapi potong serta menemukan strategi yang tepat untuk pengembangan usaha ternak sapi potong di Kabupaten Batu Bara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Stratifikasi (stratified sampling) pada seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Batu Bara dan metode secara sengaja (purposive sampling) di tiga kecamatan yang terbanyak, sedang dan sedikit, yaitu Kecamatan Lima Puluh, Datuk Tanah Datar dan Talawi sebagai metode penentuan daerah. Kegiatan wawancara dengan 107 peternak dari masing-masing kecamatan yang dilakukan untuk menggali informasi terkait peternakan sapi potong di daerah tersebut. Analisis data dilakukan dengan Analisis Deskriptif, Location Quotient (LQ), Kepadatan Ternak, Indeks Konsentrasi Pakan (IKP), Analisis Produksi Limbah, Analisis Indeks Daya Dukung Limbah Pertanian (IDDLP), Kapasitas Peningkatan Populasi Ternak Ruminansia (KPPTR) dan Analisis SWOT. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa sumber daya peternakan di Kabupaten Batu Bara berpotensi untuk pengembangan usaha peternakan sapi potong. Terdapat 6 kecamatan yang merupakan wilayah basis dengan kapasitas tampung untuk di Kabupaten Batu Bara sebesar 84.027,43 ST. Strategi pengembangan sapi potong dibagi menjadi dua wilayah didasarkan nilai LQ, IKP, IDDPLP dan KPPTR nya.

Batu Bara Regency is one of the largest beef cattle producing areas in North Sumatera. Analysis of the potential for developing beef cattle in the area needs to be done, to achieve various goals. This study aims to identify livestock resources, base or non-base areas and capacity of beef cattle as well as find the right strategy for development beef cattle business in Batu Bara Regency. The method used in this research is the stratified sampling method in all district in Batu Bara Regency and the purposive sampling method in the three districts with the most, medium and the least, namely district Lima Puluh, Datuk Tanah Datar and Talawi, as a method of determining the area. Interviews with 107 breeders from each sub-district were conducted to gather information related to beef cattle farming in the area. Data analysis was performed using descriptive analysis, Location Quotient (LQ), livestock density, analysis of feed concentration index (IKP), analysis of waste production, analysis of the carrying capacity of agricultural waste (IDDLP), analysis of capacity to increase the population of ruminants (KPPTR) and analysis of SWOT. The results showed that the livestock resources in Batu Bara Regency have the potential to develop beef cattle business. There are 6 districts which are base areas with a capacity of 84.027,43 ST. The beef cattle development strategy is divided into two regions based on the LQ, IKP, IDDPLP, KPPTR values.