Pengaruh Ekstrak Metanol Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) Terhadap Sel Kanker Serviks Tikus (Rattus novergicus) yang Diinduksi Benzoapyren

Abstract

Background: the potential of local plants North Sumatra that are beneficial for health, still many have not studied primarily as medicine herbs for healing cancer, one of which is plants andaliman (Zanthoxylum acanthopodium). Andaliman used in the community such as fruit, leaves, stems and roots compound of andaliman have anti-inflammatory efficacy, anantioxidant activity and a strong as antitumor activity. Antitumor activity through a strategy of molecular on andaliman can be used as a barrier to the growth of cervical cancer cells. The expression of proteins CDK4 can affect the integration of mitochondrial membrane that leads to cytochrome c out of mitochondria and activating protein of apoptosis. The purpose of study: to analyze the effectiveness of andaliman’s fruit methanol extract to cervical cancer cell of rats (Rattus novergicus) induced benzoapiren. Method: the rats were divided into 5 groups: normal control group (rats with standard feed), positive control group: rats induced benzoapiren 50mg/KgBB/0,5 ml corn oil, and treatment group. Then, animals rat model of cervical cancer and allowed to growth up cancer during 3 months. After then performed a pap smear and then administration of methanol extract of the andaliman’s fruit 100 mg/Kg, 200 mg/Kg, 400 mg/Kg per day during 30 days. Results: the results of study showed, there were significant differences against the cervical cancer cell. The statistical test of Kruskal Wallis and Mann-Whitney analysis found that administration of the andaliman fruit methanol extract can improve cervical cancer cells on staining AgNOR with a significant difference p<0,000, decrease of the protein expression of CDK4 in cancer cells of the rats cervix with a significant difference p<0.001, decrease the protein expression of cytochrome C in cancer cells of the rats cervix with a significant difference p<0.000, and decrease apoptosis in cancer cells of the cervix of rats with a significant difference p<0.001. Through the staining Haematoxyline & Eosyn found that the cervical cancer cells of the normal control group is not much different with the treatment groups on the histologycal description. Conclution: The methanol extract of andaliman fruit can trigger an increase cytochrome c as the initiator of apoptosis can trigger the activation of the cytochrome C as the initiators of apoptosis that inhibits the proliferation of cervical cancer cells of rats. Administration of methanol extract of the andaliman fruit is potential in the healing of cervical cancer especially on dose 400 mg/BW/d.

Latar belakang: Potensi tanaman lokal Sumatra Utara yang bermanfaat bagi kesehatan, masih banyak yang tidak dipelajari terutama sebagai herbal untuk penyembuhan kanker, salah satunya tanaman andaliman (Zanthoxylum acanthopodium). Andaliman banyak digunakan di masyarakat baik buah, daun, batang dan akar. Kandungan andaliman memiliki khasiat anti radang, antioksidan dan kemampuan kuat sebagai aktivitas antitumor. Aktivitas antitumor melalui strategi molekuler pada andaliman dapat dijadikan sebagai penghambat pertumbuhan sel kanker servik. Ekspresi protein CDK4 dapat mempengaruhi integrasi membran mitokondria yang menyebabkan sitokrom C keluar dan mengaktifkan protein apoptosis. Tujuan penelitian: untuk menganalisis pengaruh pemberian ekstrak metanol buah andaliman terhadap sel kanker serviks tikus (Rattus novergicus) yang diinduksi dengan benzoapyren. Metode penelitian: tikus dibagi dalam 5 kelompok: kelompok kontrol negatif (tikus normal), kelompok kontrol positif (tikus diinduksi benzoapiren 50mg/KgBB/0,5 ml minyak jagung), dan kelompok perlakuan. Pada kelompok kontorl positif (tikus model kanker serviks), dibiarkan tumbuh kanker sampai dengan tiga bulan. Setelah itu hewan model tikus kanker serviks dilakukan pap smear dan kemudian diberikan ekstrak metanol buah andaliman per hari sesuai dengan dosis masing-masing kelompok: 100 mg/KgBB, 200 mg/KgBB, 400 mg/KgBB perhari selama 30 hari. Hasil penelitian: data dianalisis menggunakan uji statistik Kruskal Wallis dan uji lanjutan Mann-Whitney. Pemberian ekstrak metanol buah andaliman menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan (p>0,05) terhadap berat badan sebelum dan sesudah perlakuan begitu juga pada berat serviks. Terdapat perbedaan yang signifikan (p<0,000), pada jaringan kanker serviks yang diwarnai dengan butir AgNOR. Perbedaan yang signifikan (p<0,05) ditemukan pada ekspresi CDK4 (p<0.001), ekspresi sitokrom C (p<0.000) dan TUNEL Assay (p<0.001). Pada gambaran histologi melalui pewarnaan H&E ditemukan tampak jaringan serviks kelompok kontrol negatif tidak berbeda jauh dengan kelompok perlakuan secara histologi. Kesimpulan: Ekstrak metanol buah andaliman dapat memicu pengaktifan sitokrom C sebagai inisiator terjadinya apoptosis yang menghambat proliferasi sel-sel kanker serviks tikus. Pemberian ekstrak metanol buah andaliman berpotensi dalam penyembuhan kanker serviks terutama dengan dosis 400 mg/KgBB/h.