Produksi dan Kandungan Timbal Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) yang Diaplikasi Kompos Daun Angsana (Pterocarpus indicus Willd.) dari Jalan Kota Medan
View/ Open
Date
2021Author
Marpaung, Virdoan
Advisor(s)
Nasution, Zulkifli
Rauf, Abdul
Metadata
Show full item recordAbstract
Various types of plants planted on city streets contribute to the tonnage of municipal waste. Angsana (Pterocarpus indicus Willd.) planted on the road in Medan, apart from being a shade plant, also functions to absorb elements from motor vehicle exhausts that contain hazardous toxic materials, such as lead (Pb). The abundance of the leaves of the Angsana plant can be utilized through waste management without burning, by composting. Composting was done by utilizing chicken intestines to accelerate the weathering of compost material. The results of the composting of Angsana leaves are used as a planting medium for mustard plants which was heavy metal accumulator plants. This study was to determine the lead Pb content in mustard plants and the effect of Angsana compost on mustard production. The research was carried out from February to August 2020 in Sei Semayang Village, Sunggal District, Deliserdang Regency, North Sumatera and Research Institute and Industrial Standardization Center (BARISTAND), Medan for soil analysis. This study used a non factorial randomized block design consisting of 5 levels of treatment dose of Angsana leaf compost, such as: K0 (0% Angsana leaf compost + 100% top soil), K1 (25% Angsana leaf compost + 75% top soil), K2 ( 50% Angsana leaf compost + 50% top soil), K3 (75% Angsana leaf compost + 25% top soil), and K4 (100% Angsana leaf compost + 0% top soil). The lead content in the mustard plant has not passed the safe consumption threshold (<1 mg/kg) which is 0.14 mg/kg and the lead content in the Angsana leaf compost is in accordance with SNI 7387-2009 (<150 mg/kg) which is 0.14 mg /kg. The optimal composition of planting media for the growth of mustard plants is K2 treatment (50% Angsana leaf compost + 50% top soil). Berbagai jenis tanaman yang ditanam di jalanan kota menjadi penyumbang tonase sampah kota. Angsana (Pterocarpus indicus Willd.) yang ditanam di jalan kota Medan selain sebagai tanaman peneduh juga berfungsi untuk menyerap unsur-unsur yang berasal dari knalpot kendaraan bermotor yang mengandung bahan beracun berbahaya, seperti timbal (Pb). Melimpahnya daun tanaman angsana dapat dimanfaatkan melalui pengelolaan sampah tanpa bakar yaitu dengan pengomposan. Pengomposan dilakukan dengan memanfaatkan usus ayam untuk mempercepat pelapukan bahan kompos. Hasil pengomposan daun angsana digunakan sebagai media tanam pada tanaman sawi yang merupakan tanaman akumulator logam berat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan timbal Pb pada tanaman sawi dan pengaruh kompos angsana terhadap produksi tanaman sawi. Penelitian dilaksanakan pada Februari hingga Agustus 2020 di Kelurahan Sei Semayang Kecamatan Sunggal Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara dan Balai Riset dan Standarisasi Industri (BARISTAND) Medan untuk analisis tanah. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok non faktorial yang terdiri dari 5 taraf dosis perlakuan kompos daun angsana yaitu: K0 (0% kompos daun angsana + 100% top soil), K1 (25% kompos daun angsana + 75% top soil), K2 (50% kompos daun angsana + 50% top soil), K3 (75% kompos daun angsana + 25% top soil), dan K4 (100% kompos daun angsana + 0% top soil). Kandungan timbal pada tanaman sawi belum melewati ambang batas aman konsumsi (<1 mg/kg) yaitu 0,14 mg/kg dan kandungan timbal pada kompos daun angsana sesuai dengan SNI 7387-2009 (<150 mg/kg) yaitu 0,14 mg/kg. Komposisi media tanam yang optimal untuk pertumbuhan tanaman sawi yaitu perlakuan K2 (50% kompos daun angsana + 50% top soil).
Collections
- Master Theses [416]