Show simple item record

dc.contributor.advisorPohan, Syafruddin
dc.contributor.advisorZulkarnain, Iskandar
dc.contributor.authorPasaribu, Ali Iman Arrasyid
dc.date.accessioned2021-11-03T02:55:51Z
dc.date.available2021-11-03T02:55:51Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/45115
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi komunikasi Penyuluh Pertanian Lapangan dalam pembinaan teknologi pascapanen jagung pada kelompok tani Mulia Bakti Desa Sumuran Kecamatan Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan Provinsi Sumatera Utara, sekaligus menganalisis hambatan dan upaya yang dilakukan oleh Penyuluh Pertanian Lapangan dalam penyampaian pesan atau informasi pascapanen kepada kelompok tani Mulia Bakti. Paradigma yang digunakan yaitu paradigma konstruktivisme dengan metode kualitatif dan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan observasi. Subjek penelitian adalah Penyuluh Pertanian Lapangan Desa Sumuran dan anggota kelompok tani Mulia Bakti Desa Sumuran. Hasil penelitian menunjukkan strategi komunikasi yang dilakukan oleh PPL yaitu (1). PPL sebagai komunikator untuk meningkatkan kepercayaan petani harus menambah pengetahuan serta memiliki kemampuan di bidang pertanian dengan cara mengikuti pelatihan- pelatihan.(2). Melakukan pengidentifikasian khalayak dengan tingkat pendidikan dan usia. (3) Menyampaikan pesan dan informasi secara persuasif, lemah lembut dan berulang- ulang.(4). Saluran komunikasi yang dipilih yaitu kunjungan langsung ke lahan maupun ke rumah petani dan apabila ada hal yang penting petani dapat menghubungi PPL melalui telepon seluler. Hambatan yang dialami oleh PPL ada dua yaitu hambatan teknis dan ekologis. Hambatan teknis yaitu tingkat pemahaman materi yang rendah oleh petani. Langkah yang diambil PPL dengan memberikan perhatian khusus dan memberikan penyuluhan yang berulang- ulang sampai faham dan mengaktifkan fungsi kelompok yaitu sebagai wadah untuk saling bertukar pikiran. Hambatan selanjutnya yaitu PPL sebagai komunikator memiliki jadwal yang sangat padat karena membina 2 (dua) desa sebagai wilayah kerjanya. Upaya yang dilakukan PPL yaitu dengan memberikan nomor teleponnya kepada pengurus kelompok dan apabila ada masalah di dalam kelompok boleh menghubungi langsung kepada PPL atau melalui pengurus kelompok. Sedangkan hambatan ekologisnya yaitu faktor cuaca yang mempengaruhi kualitas pascapanen tanaman jagung.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectStrategi Komunikasi PPLen_US
dc.subjectPascapanen Jagungen_US
dc.subjectKelompok Tani Mulia Baktien_US
dc.subjectDesa Sumuran Kecamatan Batangtoruen_US
dc.titleStrategi Komunikasi Penyuluh Pertanian Lapangan dalam Pembinaan Teknologi Pascapanen Tanaman Jagung pada Kelompok Tani Mulia Bakti Desa Sumuran Kecamatan Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan Provinsi Sumatera Utaraen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM197045023
dc.description.pages276 halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record