Faktor–faktor yang Mempengaruhi Pemberian Kolostrum pada Ibu Post Sectio Caesarea di Rumah Sakit Bunda Thamrin Medan Tahun 2019

Abstract

The results showed a decrease in the use of colostrum in maternal by sectio caesarea in Indonesia. Based on the results of Indonesia's health and demographic survey in 2007, only 44 percent of babies received colostrum during the first hour of birth. Many factors influence the administration of colostrum to babies born with the sectio caesarea method, namely knowledge of the mother, husband's support, initiation of early breastfeeding, and the role of health workers. This study aims to analyze the factors that influence the administration of colostrum to post-sectio caesarean mothers at Bunda Thamrin Hospital in 2019. This type of research is analytic survey with cross sectional design. The data analysis method used in this study uses a multiple logistic regression statistical test. The population in this study were all postpartum mothers who gave birth by caesarean sectio delivery method with sampling using accidental sampling, as many as 100 samples. The results showed that the administration of colostrum to post sectio caesarean mothers is 75%, initiation of breastfeeding is 62%, the majority of mothers lack knowledge that is 58%, the support of majority husbands is less that is 82%, the role of the majority of health workers is less by 51%. Multivariate test results obtained the probability of a husband's support variable (p = 0.0001) and the role of health workers (p = 0.038) likely to cause post sectio caesarean mothers not to give colostrum by 96 percent, while 4 percent is due to other factors. It is expected that the role of health workers in health facilities when mothers perform ANC during pregnancy provides information about colostrum, and also health workers at Bunda Thamrin Hospital increase support during the process of breastfeeding, especially colostrum. So that there is an increase in the provision of colostrum to infants in subsequent deliveries, and the need for family participation, especially the husband and the role of the community and increase self-awareness to find information about giving colostrum.

Hasil penelitian menunjukkan penurunan penggunaan kolostrum pada ibu bersalin secara sectio caesarea di Indonesia. berdasarkan hasil survei kesehatan dan demografi Indonesia pada tahun 2007, bayi yang mendapatkan kolostrum pada satu jam pertama kelahiran sebesar 44 persen. Banyak faktor yang mempengaruhi pemberian kolostrum pada bayi yang dilahirkan dengan metode sectio caesarea, yaitu pengetahuan ibu, dukungan suami, inisiasi menyusui dini, dan peran petugas kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian kolostrum pada ibu Post Sectio Caesarea di Rumah Sakit Bunda Thamrin Tahun 2019. Jenis penelitian adalah survey analitik dengan rancangan cross sectional. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini memakai uji statistik regresi logistik berganda. Populasi pada penelitian ini seluruh ibu nifas yang melahirkan dengan metode persalinan secara sectio caesarea dengan pengambilan sampel menggunakan accidental sampling yaitu sebanyak 100 sampel. Hasil penelitian didapatkan bahwa pemberian kolostrum pada ibu Post Sectio Caesarea yaitu sebesar 75%, yang melakukan inisiasi menyusui dini yaitu sebesar 62%, pengetahuan ibu mayoritas kurang yaitu sebesar 58%, dukungan suami mayoritas kurang yaitu sebesar 82%, peran petugas kesehatan mayoritas kurang yaitu sebesar 51%. Hasil uji multivariat didapatkan variabel yang paling signifikan mempengaruhi pemberian kolostrum pada ibu Post Sectio Caesarea adalah dukungan suami (p=0,0001), dan variabel peran petugas kesehatan (p=0,038). Partisipasi keluarga khususnya suami sangat diperlukan untuk mendukung penuh keberhasilan ibu Post Sectio Caesarea dalam memberikan kolostrum pada bayi yang lahir, serta diharapkan peran petugas kesehatan di fasilitas kesehatan pada saat ibu melakukan ANC selama masa kehamilan memberikan informasi tentang kolostrum, dan juga tenaga kesehatan di RS Bunda Thamrin meningkatkan dukungan selama proses pemberian ASI terutama kolostrum. Akhirnya dengan demikian, diharapkan terjadi peningkatan pemberian kolostrum pada bayi di persalinan selanjutnya.