Beberapa Aspek Anemia Penyakit Kronik pada Lanjut Usia
Abstract
Proses menua adalah sebuah proses yang mengubah orang dewasa sehat
menjadi rapuh disertai dengan menurunnya cadangan hampir semua sistim fisiologis
dan disertai pula dengan meningkatnya kerentanan terhadap penyakit dan
kematian.1
Pendapat lain mengatakan bahwa menua merupakan suatu proses
menghilangnya secara perlahan–lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri
/mengganti diri serta mempertahankan struktur dan fungsi normalnya, sehingga
tidak dapat bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi) dan kemampuan untuk
memperbaiki kerusakan yang diderita. Dengan demikian manusia secara progresif
akan kehilangan daya tahan terhadap infeksi dan akan makin banyaknya distorsi
metabolik dan struktural yang disebut sebagai “ Penyakit degeneratif “, yang mana
ini nantinya akan menyebabkan kita menghadapi akhir hidup dengan episode
terminal yang dramatik seperti stroke, infark miokard, koma asidotik, metastase
kanker, dan sebagainya. Ada pula yang menganalogikan menuanya manusia seperti
ausnya suku cadang suatu mesin yang bekerjanya sangat kompleks, dimana bagian–
bagiannya saling mempengaruhi secara fisik/somatik.2 Dari pengamatan selama
ini, terlihat bahwa penyakit kronik pada 50 tahun terakhir ini dianggap sebagai
penyebab nomor satu terjadinya morbiditas dan mortalitas, serta menghabiskan tiga
per empat dari total biaya perawatan kesehatan.3
Untuk orang–orang lanjut usia
(lansia) memang prevalensi dan akumulasi penyakit kronik meningkat. Hal ini
mungkin disebabkan oleh menurunnya atau berubahnya respons terhadap stres,
termasuk stres terhadap penyakit. Demikian juga dengan intensitas gejala dan
persepsi terhadap penyakit juga berkurang.4 Berbagai penyakit kronik yang dialami
pasien lansia seringkali menyebabkan masalah yang muncul ke permukaan berbeda
dibandingkan dengan masalah pada pasien usia muda. Awitan (onset) mungkin
tidak jelas, manifestasi klinis juga tidak khas. Banyak gejala dan tanda tidak
disebabkan oleh penyakitnya sendiri melainkan oleh respons tubuh terhadap
penyakit–penyakit tersebut.1
Salah satu penyakit yang sering diderita orang–orang lansia yaitu anemia dan
ini merupakan kelainan hematologi yang paling sering dijumpai pada lansia.
Prevalensinya meningkat sejalan dengan bertambahnya usia.
5,6
Ada pendapat yang
mengatakan bahwa menurunnya hemoglobin pada lansia adalah konsekuensi normal
dari pertambahan usia, tetapi hal ini telah dibantah oleh karena 80% penyebabnya
telah diketahui.
5 Dari suatu hasil studi juga terlihat bahwa pada kelompok lansia
yang cukup sehat secara fisik dan sosio – ekonomi, anemia sangat jarang dijumpai.
Prevalensi anemia pada lansia meningkat secara signifikan setelah usia 75 tahun.7
Insidensinya pada laki–laki lebih rendah dibandingkan wanita sebelum usia 55 tahun,
tetapi setelah usia 55 tahun anemia lebih sering dijumpai pada laki–laki.
8
Penyebab
anemia yang paling sering pada lansia yaitu penyakit kronik dan defisiensi besi.5
Selain sering ditemukan pada lansia, anemia penyakit kronik juga sering ditemukan
pada pasien–pasien yang sedang mengalami perawatan di rumah sakit, serta pada orang–orang yang menderita penyakit infeksi kronis, radang hati kronis, radang
sendi kronis dan penyakit vaskular kolagen aktif.7,9,10
Collections
- Master Theses [396]