Riwayat Gangguan yang Sama dalam Keluarga pada Pasien Skizofrenik Suku Batak di Badan Layanan Umum Daerah RS Jiwa Provinsi Sumatera Utara
Abstract
Tujuan Penelitian: Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan karakteristik (jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan status perkawinan) dengan derajat keluarga yang mempunyai riwayat gangguan yang sama dalam keluarga pada suku Batak dan tujuan khususnya adalah untuk mengetahui karakteristik pasien skizofrenia pada suku Batak, untuk mengetahui proporsi riwayat keluarga yang menderita skizofrenia pada suku Batak, untuk mengetahui proporsi derajat keluarga yang menderita skizofrenia pada suku Batak dan untuk melihat hubungan karakteristik penderita skizofrenia dengan riwayat gangguan yang sama pada suku Batak. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional untuk mengetahui apakah ada hubungan riwayat gangguan yang sama dalam keluarga dengan skizofrenia pada suku Batak. Sampel adalah 100 pasien skizofrenik bersuku Batak yang diambil secara consecutive sampling yaitu semua subjek yang berobat jalan dan rawat inap serta memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subjek yang diperlukan terpenuhi. Untuk mengetahui hubungan riwayat keluarga dan karakteristik penderita dengan penyakit skizofrenia dianalisis menggunakan chi-square dengan tingkat kemaknaan (? = 5%) dengan menggunakan program Statistical Package for Social Sciences (SPSS) 15. Hasil Penelitian : Penelitian ini mendapati hasil bahwa dari 100 orang sampel karakteristik pasien skizofrenik yang berusia 31-40 tahun (39%), jenis kelamin laki-laki (59%), berpendidikan SMA (63%), tidak bekerja (80%), status tidak kawin (64%), yang mempunyai riwayat gangguan yang sama dalam keluarga sebanyak 55%, kebanyakan yang mempunyai riwayat dari keluarga derajat pertama. Yang mempunyai riwayat gangguan yang sama dalam keluarga derajat pertama sebanyak 38% yang terbanyak terkena adalah saudara kandung sebesar 81,6% dan keluarga derajat kedua sebanyak 17% yang terbanyak terkena adalah paman sebesar 58,8%. Kesimpulan: Tidak ada hubungan karakteristik (jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan status perkawinan) penderita skizofrenia dengan derajat keluarga pada suku Batak.
Collections
- Master Theses [159]