Show simple item record

dc.contributor.authorAmin, Mustafa Mahmud
dc.date.accessioned2021-11-04T07:51:43Z
dc.date.available2021-11-04T07:51:43Z
dc.date.issued2008
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/45224
dc.description.abstractMerupakan suatu hal yang umum untuk dipercayai bahwa depresi bisa mengakibatkan penyakit semakin parah. Apakah hal tersebut berlaku untuk kanker? Seberapa buruk yang bisa terjadi? Suatu instrumen yang digunakan untuk investigasi manifestasi depresif, Beck Depression Inventory atau BDI, adalah suatu kuesioner yang selalu digunakan dalam studi-studi psikologi klinis dan psikiatri. Tes tersebut juga sudah divalidasi untuk penderita-penderita non psikiatrik, termasuk penderita-penderita kanker, telah menjadi standar di kelasnya. Kuesioner tersebut juga telah digunakan dengan sukses untuk penderita-penderita kanker.1 Ancaman untuk hidup sehat seseorang yang berakhir dalam ketakutan dan disforia bisa bermanifestasi sebagai gangguan ansietas dan/atau depresif, yang merupakan gangguan psikiatrik yang paling sering dalam kasus-kasus kanker.2 Telah dipikirkan bahwa depresi merupakan tipe gangguan mental yang paling sering. Van’t Spijker menganggap bahwa depresi adalah satu-satunya perubahan psikologis yang berhubungan dengan kanker. Walaupun demikian, dokter-dokter sering sekali meremehkan level depresi pada penderita-penderita ini.1 Ide bahwa depresi merupakan faktor etiologik dalam perkembangan kanker telah tersebar luas dalam populasi umum dan diantara profesional kesehatan. Hipotesis yang berlaku untuk hubungan tersebut adalah depresi mengganggu fungsi imun, yang kemudian mempredisposisi seseorang ke awal atau progresi penyakit neoplastik.3 Depresi muncul di sekitar 7% dari populasi umum, lebih sering pada wanita dan lanjut usia. Bagaimanapun, diantara mereka yang menderita kanker, prevalensi depresi lebih tinggi secara signifikan, walaupun angkanya bervariasi luas antara satu penelitian dengan penelitian lainnya.4 Perkiraan bahwa prevalensi depresi sedang hingga berat pada penderita-penderita kanker rawat inap berkisar dari 17% hingga 25%.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectSindrom Depresifen_US
dc.subjectPenderita Kanker Payudaraen_US
dc.titleSindrom Depresif pada Penderita Kanker Payudaraen_US
dc.typeThesisen_US
dc.description.pages58 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record