Ketahanan Fraktur Permukaan Semen Ionomer Kaca Modifikasi Resin Setelah Penambahan 2, 5 dan 8% Berat Hidroksiapatit Sisik Ikan Nila (Oreochromis Niloticus)
View/ Open
Date
2021Author
Azmi, Sarah Aqila
Advisor(s)
Harahap, Kholidina Imanda
Metadata
Show full item recordAbstract
Semen ionomer kaca modifikasi resin memiliki ketahanan fraktur yang rendah. Salah satu cara meningkatkannya yaitu menambahkan hidroksiapatit sebagai bahan penguat. Salah satu sumber hidroksiapatit adalah sisik ikan nila. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan ketahanan fraktur semen ionomer kaca modifikasi resin setelah penambahan 2, 5 dan 8%berat hidroksiapatit dari sisik ikan nila (Oreochromis niloticus). Sebanyak 24 sampel dibagi menjadi 4 kelompok. Sampel berbentuk balok dengan panjang 50 mm, lebar 5 mm dan tebal 2,5 mm dari semen ionomer kaca modifikasi resin dengan atau tanpa penambahan 2, 5 dan 8%berat hidroksiapatit sisik ikan nila. Hidroksiapatit disintesis dengan metode kalsinasi suhu 800oC. Kelompok 1 rasio bubuk:cairan yaitu 2,24:0,8gr, kelompok 2, 3 dan 4 rasio bubuk:hidroksiapatit:cairan yaitu 2,2:0,04:0,8gr, 2,1:0,11:0,8gr, dan 2,06:0,18:0,8gr. Bahan diaduk hingga homogen lalu dimasukkan ke master cast, dilapisi celluloid strip dan diberi beban 1 kg. Sampel disinari light cure selama 20 detik pada 3 titik. Sampel dikeluarkan dari master cast dan disimpan dalam wadah tertutup. Uji ketahanan fraktur dilakukan menggunakan Universal Testing Machine dengan metode Single-Edge Notched Beam. Hasil rerata dan standar deviasi ketahanan fraktur kelompok 1, 2, 3 dan 4 yaitu 2,04±0,11 Mpa.mm1/2, 2,42±0,07 Mpa.mm1/2, 2,80±0,11 Mpa.mm1/2 dan 2,99±0,12 Mpa.mm1/2. Hasil uji One Way Anova dan post hoc test diperoleh nilai p<0,05 menunjukkan terdapat perbedaan ketahanan fraktur yang signifikan. Dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang bermakna ketahanan fraktur semen ionomer kaca modifikasi resin setelah penambahan 2, 5 dan 8%berat hidroksiapatit dari sisik ikan nila.
Collections
- Undergraduate Theses [1901]
