Show simple item record

dc.contributor.advisorSihotang, Aslim D.
dc.contributor.advisorTanjung, Azman
dc.contributor.advisorAmra, Abdul Jalil Amri
dc.contributor.authorBangun, Tambar Malem
dc.date.accessioned2021-11-05T07:43:43Z
dc.date.available2021-11-05T07:43:43Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/45305
dc.description.abstractSaat ini penduduk Negara Indonesia adalah ± 210 juta orang dengan usia harapan hidup 62 tahun untuk pria dan 65 tahun untuk wanita. Pertambahan adalah 1,6% pertahun maka pada akhir tahun 2010, penduduk Negara Republik Indonesia akan mencapai 250 juta orang.1 Glaukoma simpleks cenderung meningkat pada usia diatas 40 tahun, jadi dengan peningkatan usia harapan hidup, prevalensinya cenderung meningkat.2,3,4 Glaukoma adalah penyebab kebutaan nomor 2 di Indonesia dengan prevalensi 0,4%.1 Deteksi dini terhadap Glaukoma sangat penting mengingat perjalanannya yang sangat progresif lambat berupa neuropati optik dan cenderung asimtomatik.2,3,4 Pada Glaukoma simpleks visus sentral masih baik walaupun kerusakan akson sudah mencapai 40%.2,3 Kerusakan akson tersebut diawali oleh gangguan transport protein lewat akson akibat tekanan intraokuler yaitu secara mekanis maupun vaskuler.2,3,5 Apabila gangguan ini bersifat kronis akan mengakibatkan kematian sel ganglion pada seluruh lapisan retina.2,3en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectPupil Cycle Timeen_US
dc.subjectGlaukoma Simpleksen_US
dc.titlePerubahan Pupil Cycle Time pada Penderita Glaukoma Simpleksen_US
dc.typeThesisen_US
dc.description.pages49 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record