dc.contributor.advisor | Julianti, Elisa | |
dc.contributor.advisor | Silalahi, Jansen | |
dc.contributor.author | Fajri, Muhammad | |
dc.date.accessioned | 2021-11-08T05:40:36Z | |
dc.date.available | 2021-11-08T05:40:36Z | |
dc.date.issued | 2021 | |
dc.identifier.uri | https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/45369 | |
dc.description.abstract | Dodol adalah produk pangan dengan umur simpan relatif singkat, yang
umumnya dikemas dengan kemasan plastik. Penggunaan Edible film sebagai
kemasan dodol diharapkan dapat meningkatkan umur simpannya. Pada penelitian
ini edible film dibuat dari glukomanan yang diekstraksi dari tepung porang dan
ditambahkan dengan ekstrak etanol kulit manggis sebagai bahan antimikroba.
Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pembuatan edible film berbahan dasar
glukomanan dan ekstrak kulit manggis dan pengaruhnya terhadap produk dodol
selama penyimpanan.
Penelitian tahap 1 adalah ekstraksi glukomanan dari tepung porang,
ekstraksi kulit buah manggis dan pengujian antibakteri dan antioksidan dari
ekstrak kulit buah manggis. Penelitian tahap 2 pembuatan edible film dari
glukomanan dengan konsentrasi 3% dan 4% dan penambahan ekstrak kulit
sebesar 0%, 1% dan 2%. Edible film yang dihasilkan dianalisa parameter kuat
tarik, persen pemanjangan, ketebalan, laju transmisi uap air, nilai L, uji daya
hambat bakteri, uji daya hambat kapang dan aktivitas antioksidan. Penelitian
tahap 3 yaitu aplikasi edible film sebagai kemasan produk dodol selama
penyimpanan suhu ruang.
Proses ekstraksi tepung porang menghasilkan 58,08 % glukomanan. Uji
daya hambat dari ekstrak kulit manggis terhadap bakteri Staphyloccus aureus dan
kapang Aspergillus niger menunjukkan dihasilkannya zona bening sebesar 9,135
mm dan 15,05 mm sedangkan tetapi tidak terdapat daya hambat terhadap bakteri
Escherichia coli. Nilai aktivitas antioksidan ekstrak kulit manggis yang
dinyatakan dengan nilai IC₅₀ adalah sebesar 45,86 ppm. Perbedaan konsentrasi
glukomanan dan konsentrasi ekstrak kulit manggis menghasilkan edible film
dengan daya hambat bakteri, daya hambat kapang, nilai kecerahan dan aktivitas
antioksidan yang berbeda sangat nyata (P<0,01). Konsentrasi glukomanan 4 %
dan ekstrak kulit manggis 2 % merupakan edible film dengan karaktteristik
terbaik yang selanjutnya diaplikasikan pada produk dodol. Dodol yang dikemas
dengan edible film memiliki umur simpan hingga 19 hari denga mutu fisik, kimia
dan sensori yang dapat, sedangkan dodol dengan kemasan plastik dan tanpa
kemasan mengalami kerusakan pada hari ke-8. | en_US |
dc.description.abstract | Dodol is a food product with a relatively short shelf life, which is
generally packaged in plastic. The use of edible film is expected to increase its
shelf life. In this study, edible films were made from glucomannan extracted from
porang flour and added with ethanol extract of mangosteen peel as an
antimicrobial agent. The purpose of this study was to evaluated the manufacture
of edible films based on glucomannan and mangosteen peel extract and their
effect on dodol quality during storage.
The first stage of the research was the extraction of glucomannan from
porang flour, the extraction of mangosteen peel, and testing of antibacteria and
antioxidants from the mangosteen peel extract. The second stage of the research
was making edible film from glucomannan with concentrations of 3% and 4% and
the addition of mangosteen peel extract at 0%, 1% and 2%. The resulting edible
films were analyzed for parameters of tensile strength, percent elongation,
thickness, water vapor transmission rate, L value, bacterial inhibition test, mold
inhibition test and antioxidant activity. The third stage of the research is the
application of edible film as dodol product packaging during storage at room
temperature.
Porang flour extraction process produces 58.08% glucomannan. Inhibition
test of mangosteen peel extract against Staphyloccus aureus and Aspergillus niger
bacteria showed clear zones of 9.135 mm and 15.05 mm were produced, but there
was no inhibition against Escherichia coli bacteria. The value of the antioxidant
activity of mangosteen peel extract expressed by the IC₅₀ value is 45.86 ppm. The
edible film characteristics as affected by concentration of glucomannan and
mangosteen peel extract were significantly different (P<0,01) on bacterial and
mold inhibition, brightness and antioxidant activity values. The concentration of
glucomannan 4% and mangosteen peel extract 2% produces edible film with the
best characteristic, which are then applied to dodol products. Dodol packaged with
edible film has a shelf life of up to 19 days with acceptable physical, chemical and
sensory qualities, while dodol with plastic packaging and without packaging is
damaged on the 8th day. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Glukomanan Tepung Porang | en_US |
dc.subject | Ekstrak Kulit Manggis | en_US |
dc.subject | Edible Film | en_US |
dc.subject | Dodol | en_US |
dc.title | Edible Film Berbahan Dasar Glukomanan Tepung Porang dengan Penambahan Ekstrak Kulit Manggis dan Aplikasinya sebagai Kemasan Dodol | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM177051001 | |
dc.description.pages | 145 Halaman | en_US |
dc.description.type | Tesis Magister | en_US |