| dc.description.abstract | Penggunaan gigi tiruan dukungan implan banyak meningkat pada beberapa dekade terakhir. Salah satu keputusan yang paling penting dalam perawatan gigi tiruan dukungan implan adalah pemilihan tipe retensi pada restorasi akhir yang dapat berupa retensi semen dan juga sekrup. Komplikasi teknis utamanya terjadi pada saat follow-up perawatan yaitu kehilangan retensi yang diakibatkan desementasi, melonggarnya sekrup/abutment, dan fraktur sekrup/abutment, dan kerusakan mahkota seperti crown chipping, fraktur mahkota, dan fraktur kerangka logam. Pada penelitian ini, peneliti ingin mengetahui perbandingan komplikasi teknis gigi tiruan dukungan implan dengan retensi semen dan sekrup. Telaah sistematis ini menggunakan metode PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-analysis) untuk mendapatkan jurnal-jurnal yang sesuai untuk diteliti. Basis data yang digunakan antara lain Pubmed, CENTRAL (Cochrane Central Register of Controlled Trials), dan EBSCO. Jurnal-jurnal yang didapat kemudian dipindahkan ke citation manager untuk dihilangkan duplikasinya kemudian dilakukan penyaringan lebih lanjut sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi berdasarkan PICOS (Populations, Intervention, Comparative, Outcome, Studies) kemudian ditelaah kualitasnya sesuai dengan desain penelitian pada jurnal tersebut. Sebanyak 12 jurnal yang didapatkan layak diteliti, delapan jurnal dengan desain penelitian RCT (Randomized Controlled Trial) dan empat cohort. Jurnal-jurnal tersebut terbit dari tahun 2011 sampai 2020. Periode penelitian dilakukan dari tahun 1995 hingga 2019 dengan waktu follow-up penelitian enam hingga 180 bulan. Berdasarkan metode vote counting maka dapat disimpulkan
bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan pada perbandingan komplikasi teknis gigi tiruan dukungan implan dengan retensi semen dan sekrup dengan persentase sebesar 83,3% sedangkan 16,6% menyimpulkan bahwa komplikasi teknis lebih rendah pada gigi tiruan dukungan implan retensi semen. | en_US |