dc.description.abstract | Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengelolaan Desa Wisata serta faktor pendukung dan penghambat di Desa Sibintang Kabupaten Tapanuli Tengah.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini penelitian lapangan
dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi, dan penelitan literatur kepustakaan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengacu pada konsep Milles & Huberman reduksi data, penyajian data, dan penarikaan kesimpulan. Hasil penelitian Pengelolaan Desa Sibintang sebagai Desa Wisata di Kabupaten Tapanuli Tengah masih mengedepankan peran sentral pemerintah daerah dan pemerintah Desa Sibintang dimana dapat dilihat dengan
penerapan konsep pengelolaan pariwisata menurut Andi Mappi Sammeng (2001 : 261) ada tiga faktor penting dalam melakukan pengelolaan kepariwisataan yaitu
Pengembangan potensi Desa Wisata Sibintang yakni dengan mengacu pada aspek 3A, konsep 3A + Kelembagaan, aksesbilitas, amenitas, atraksi, dan kelembagaan, yang merupakan langkah awal dan penting untuk menjadikan minat wisatawan berwisata ke Desa Sibintang sebagai desa wisata rintisan sehingga diharapkan desa wisata ini dapat berkembang dan berkelanjutan. Hasilnya belum ada even atraksi yang dapat dikembangkan secara optimal. Pengembangan dilakukan dengan menjadikan pantai sebagai faktor pengait munculnya potensi wisata yang lain di desa dengan membangun beberapa fasilitas sarana dan prasarana pendukung pariwisata di Pantai Indah Sibintang. Kelembagaan dalam hal ini pengelolaan Potensi Pariwisata di Desa Sibintang dilakukan oleh Pokdarwis Bintang Mandiri dengan pendampingan pemerintah desa. Untuk promosi, publisitas dan pemasaran oleh pengelola (Pokdarwis) masih sebatas media sosial yaitu facebook. Pengaturan pengelolaan Potensi Pariwisata di Desa Sibintang mengacu kepada Riparda (Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah) Kabupaten Tapanuli
Tengah, dan adanya bagi hasil antara Pemerintah dan Pengelola dalam hal ini Kelompok Sadar Wisata yang diatur dalam Peraturan Daerah tentang Kepariwisataan. Faktor pendukung antara lain akses jalan menuju desa Sibintang sudah memadai, terdapat potensi alam yang kaya raya gunung, pantai, pertanian dan air terjun, jarak yang ditempuh baik dari kota Tapanuli Tengah maupun dari Sibolga tidak terlalu jauh, dan sangat mudah dicapai, adanya kondisi alam yang
potensial dan cukup unggul dalam bidang pertanian, terdapat dukungan penuh dari Pemerintah Khususnya Dinas Pariwisata Tapanuli Tengah dan adanya kerjasama yang baik antara pemerintah desa dan Dinas Pariwisata Tapanuli Tengah. Adapun
faktor penghambat pengelolaan Desa Sibintang yakni pola pikir masyarakat yang
sulit menerima perubahan-perubahan sehingga tidak mau terlalu berpartisipasi,
Minimnya SDM masyarakat dan Pengelola, kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya industri pariwisata. | en_US |