Pemanfaatan Teknologi Unmanned Aerial Vehicle dalam Pemetaan Persebaran Sampah (Studi Kasus: Kawasan Wisata Pantai Lumban Bul-Bul dan Bukit Indah Simanjarunjung)

Abstract

Pada Sustainable Development Goals (SDGs) yang ke-12 mengenai dampak sektor pariwisata memiliki target ditahun 2030 harus mengurangi setengah dari jumlah sampah demi mewujudkan destinasi pariwisata yang aman, nyaman dan berwawasan lingkungan. Sampah pariwisata menjadi perhatian masyarakat jika tidak dikelola dengan baik. Teknologi pemetaan dengan pesawat tanpa awak atau Unmanned Aerial Vehicle dapat digunakan untuk memantau persebaran sampah wisata. Danau Toba merupakan danau terbesar di Asia Tenggara. Kawasan Danau Toba yang dikelola oleh pemerintah Kabupaten Tobasa salah satunya adalah Pantai Lumban Bul-Bul dan yang dikelola oleh swasta adalah Bukit Indah Simarjarunjung. Kedua lokasi wilayah studi penelitian ditentukan dari karakteristik pihak pengelola kawasan wisata. Penelitian ini memanfaatkan UAV dalam merekam persebaran sampah yang dihasilkan dari kegiatan wisata. Foto udara yang dihasilkan mampu menentukan jenis sampah, jumlah sampah (item), komposisi sampah (%) dan densitas sampah (item/m2). Luas grid pada penelitian ini 5 meter x 5 meter, sehingga hasil perhitungan sampah menggunakan UAV dapat dibandingkan dengan hasil perhitungan sampah secara visual dilapangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan UAV mampu 27 kali lebih cepat pada Pantai Lumban Bul-Bul dan 11 kali lebih cepat pada Bukit Indah Simarjarunjung dibandingkan dengan survei pengamatan langsung. Perbandingan jumlah sampah yang teridentifikasi pada Pantai Lumban Bul-Bul 99,56% sedangkan pada Bukit Indah Simarjarunjung 38,29% dibandingkan dengan pengamatan langsung dilapangan. Hasil penelitian ini mendapatkan foto udara dengan ground sample distance 0,53 cm/piksel dengan ketinggian pemotretan 30 meter dari titik take off pada Pantai Lumban Bul-Bul sedangkan pada wisata Bukit Indah Simarjarunjung 1,42 cm/piksel dengan ketinggian 80 meter dari titik take off. Pemanfaatan teknologi UAV sangat efektif digunakan untuk memantau kualitas lingkungan seperti kategori kebersihan lokasi wilayah studi. Kategori kedua lokasi wilayah studi penelitian tergolong sangat bersih dari persebaran sampah menggunakan UAV. Rekomendasi pengelolaan dari persebaran sampah berupa aspek teknis dan non teknis.

The 12th Sustainable Development Goals (SDGs) regarding the impact of the tourism sector have a target in 2030 to reduce the amount of waste by half in order to create a tourism destination that is safe, comfortable and environmentally friendly. Tourism waste becomes a public concern if it is not managed properly. Mapping technology with unmanned aircraft or Unmanned Aerial Vehicles can be used to monitor the distribution of tourist waste. Lake Toba is the largest lake in Southeast Asia. One of the Lake Toba areas managed by the Tobasa Regency government is Lumban Bul-Bul Beach and one that is managed by the private sector is Bukit Indah Simarjarunjung. The two locations of the research study area are determined from the characteristics of the tourism area manager. This study utilizes UAVs in recording the distribution of waste generated from tourism activities. The resulting aerial photo is able to determine the type of waste, the amount of waste (items), the composition of waste (%) and the density (items/m2). The grid area in this study is 5 meters x 5 meters, so that the results of the calculation of waste using a UAV can be compared with the results of the calculation of waste visually in the field. The results of this study indicate that the utilization of UAV is 27 times faster on Lumban Bul-Bul Beach and 11 times faster on Bukit Indah Simarjarunjung compared to direct observation surveys. Comparison of the amount of waste identified at Lumban Bul-Bul Beach is 99.56% while at Bukit Indah Simarjarunjung 38.29% compared to direct field observations. The results of this study are getting photographs with ground samples a distance 0,53 cm/pixels at a photo height 30 meter from the take off point on a Lumban Bul-Bul Beach, while on a Bukit Indah Simarjarunjung of 1,42 cm/pixels with a photo height 80 meters from the take off point. Utilization of UAV technology is very effectively used to monitor environmental quality such as the cleanliness category of the study area location. The second category of the location of the research study area is classified as very clean from the distribution of waste using a UAV. Recommendations for the management of waste distribution are in the form of technical and nontechnical aspects.