Show simple item record

dc.contributor.advisorKhairunnisa
dc.contributor.advisorNasution, Azizah
dc.contributor.authorSyafriadi
dc.date.accessioned2021-11-09T06:52:49Z
dc.date.available2021-11-09T06:52:49Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/45454
dc.description.abstractLeprosy is included into one of the 17 ignored tropical diseases with high case detection. This study aimed to evaluate the controlling and prevention of leprosy in Deparment of Health Aceh Tenggara Regency (ATR). This retrospective study was conducted by extracting the required data from the databases of Deparment of Health ATR period 2010 to 2019 using a selfdesigned data collection form. recovery rate, multi-drug therapy (MDT) rates, The new cases, grade 2 disability rate, isolation measures for leprosy patients, bacille calmette-guerin (BCG) vaccination for the patients’ families, and tertiary prevention were analyzed using a cohort analysis. Appropriateness of the program was analyzed by comparing the study results with the national guidelines for eradicating leprosy. Number of patients during the study period was 125 persons, male 62.4%, female 37.6%. The study found new cases of more than 5/100,000 population in 2010 to 2016, and less than 5/100,000 population were found in 2017 to 2019. recovery in pauci-bacillary (PB) and multi-bacillary (MB) from 2010 to 2019 reached 100%. And The incidence of level 2 disability period 2010 to 2019 was less than 25 cases/10 years. The incidence of MB were higher than that of PB at the age range of 1 to 70 years.There was no patients isolate and vaccinated during that period. The controlling and prevention of leprosy in Deparment of Health ATR was in accordance with the national guidelines for eradicating the disease.en_US
dc.description.abstractPenyakit kusta termasuk ke dalam salah satu dari 17 penyakit tropis yang terabaikan dengan angka penemuan yang masih tetap tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengendalian dan pencegahan penyakit kusta di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Aceh Tenggara (KAT) tahun 2010 hingga 2019. Penelitian retrospektif ini dilakukan dengan mengekstraksi data yang diperlukan dari Dinkes KAT periode 2010 sampai 2019 menggunakan formular pengumpulan data yang dirancang sendiri. Kasus baru, angka kesembuhan, multidrug therapy (MDT), angka cacat tingkat 2, ukuran isolasi pasien, vaksinasi bacille calmette-guerin (BCG) bagi keluarga pasien, dan pencegahan tersier dianalisa secara kohort. Kesesuaian program dianalisis dengan menbandingkan hasil dengan standar nasional pemberantasan penyakit kusta. Jumlah pasien selama periode studi adalah sebanyak 125 orang, laki-laki 62.4%, perempuan 37.6%. Studi ini menemukan kasus baru lebih dari 5/100,000 penduduk periode 2010 sampai 2016, dan kurang dari 5/100,000 penduduk ditemukan pada periode 2017 sampai 2019. Angka kesembuhan dari pauci-bacillary (PB) dan multibacillary (MB) dari 2010 sampai 2019 mencapai 100%. Dan insiden angka cacat tingkat 2 periode 2010 sampai 2019 adalah kurang dari 25 kasus/10 tahun Insiden MB lebih tinggi dibanding dengan PB pada rentang usia 1 sampai 70 tahun. Tidak ada pasien yang diisolasi dan divaksinasi selama periode tersebut. Pengendalian dan pencegahan kusta di Dinkes KAT sudah sesuai dengan pedoman nasional pemberantasan penyakit kusta.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectPengendalianen_US
dc.subjectpencegahanen_US
dc.subjectpenyakit kustaen_US
dc.titleEvaluasi Kinerja Manajemen Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Kusta di Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tenggaraen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM177014007
dc.description.pages70 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record