Potensi Tari Saman dalam Pembangunan Pariwisata di Kabupaten Gayo Lues Provinsi Aceh
Abstract
Tari Saman atau lebih dikenal dengan tarian seribu tangan merupakan salah satu
warisan budaya bangsa Indonesia yang sudah turun temurun menjadi kebanggaan
masyarakat Gayo. Tari Saman Gayo ini telah diakui dan dikukuhkan oleh
organisasi Pendidikan Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-
Bangsa (UNESCO) sebagai warisan budaya dunia tidak benda (intangible
heritage) pada 24 November 2011 yang lalu di Bali. Tari Saman menjadi salah
satu atraksi pariwisata di Kabupaten Gayo Lues. Pemerintah Kabupaten Gayo
Lues memasukkan Tari Saman ke dalam kurikulum sekolah, membentuk satu
grup Saman binaan serta menjadi fasilitator terhdap peningkatan pembangunan
seni budaya sehingga berkembang menjadi ikon budaya dan dapat dijadikan
sumber pendapatan asli daerah. Keterlibatan masyarakat menjadikan
Tari Saman sebagai ikon budaya adalah masyarakat mencintai kesenian ini dan
sudah menjadi tradisi turun temurun yang tidak boleh ketinggalan ataupun hilang
sama sekali. Kesenian ini dapat disaksikan dalam rangka pertunjukan sebagai
hiburan pada waktu perayaan hari besar nasional, keagamaan dan jamuan tamu
agung. Data di lakukan dengan wawancara, serta metode penelitian yang
digunakan adalah deskriptif dengan analisis kualitatif Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Tari Saman dan pembangunan pariwisata berkontribusi
terhadap pembangunan daerah di Kabupaten Gayo Lues. Cara mewujudkannya
menjadi fasilitator pariwisata yang menciptakan iklim kondusif, membangun
sebuah bandar udara ataupun infrastruktur lainnya sehingga memudahkan
wisatawan melaksanakan perjalanan serta mempromosikan potensi pariwisata
yang ada melalui suatu Tagline. Upaya Pemerintah Kabupaten Gayo Lues dan
masyarakat untuk mendukung implementasi kebijakan pelestarian
Tari Saman sebagai potensi wisata adalah melibatkan langsung orang yang
berkompeten dalam penyusunan program sehingga hasilnya berkualitas