Show simple item record

dc.contributor.advisorAlimansyar
dc.contributor.authorReza, Fauzan
dc.date.accessioned2021-11-10T04:25:21Z
dc.date.available2021-11-10T04:25:21Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/45498
dc.description.abstractJepang adalah salah satu negara maju yang memiliki beebagai macam kebudayaan. Budaya populer Jepang sudah sangat terkenal di luar negeri, budaya populer terjadi karena karya yang dibuat di sukai dan menyenangkan untuk orang lain. Salah satu bagian budaya populer di Jepang adalah virtual idol. Virtual idol adalah idol yang dihasilkan dengan cara digital dan bukan merupakan idol yang nyata, diciptakan melalui bantuan software untuk memainkan dan menggerakkannya. Karakter virtual idol yang di diminati sebagian besar remaja di Jepang salah satunya adalah Hatsune Miku. Hatsune Miku adalah sebuah karakter visual yang berasal dari perangkat lunak yang bernama Vocaloid. Hatsune Miku adalah seri Vocaloid generasi ke dua yang di anggap paling populer di seluruh dunia. Suara yang di gunakan Hatsune Miku adalah suara dari seorang pengisi suara asal Jepang yang bernama Saki Fujita. Hatsune Miku di rilis pada tanggal 31 Agustus 2007. Hatsune Miku awalnya tidak di pasarkan sebagai sosok idola melainkan hanya sebagai software atau perangkat lunak musik yang di tujukan untuk musisi profesional dan produser musik yang mencari software vocal synthesizer untuk membuat vokal berbasis komputer. Pada awalnya fanbase atau penggemar terhadap karakter Hatsune Miku belum ada, namun semenjak popularnya penggunaan Hatsune Miku di website video hosting Jepang Niko Niko Douga, popularitas Hatsune Miku pun meningkat secara derastis. Crypton Future Media pun ahirnya memilih pendekatan baru terhadap Hatsune Miku dan mulai memasarkan Hatsune Miku sebagai sosok idola bersama dengan karakter Vocaloid lainnya yang di miliki oleh Crypton Future Media. Sebagai sosok yang digambarkan selamanya berusia 16 tahun, Hatsune Miku di pandang sebagai sosok idol yang abadi ataupun kekal, tidak akan pernah bertambah tua, tidak akan pernah sakit, tidak akan pernah bosan dan tidak akan pernah berhenti menjadi idol, sosok idol seperti ini adalah sosok idol yang ideal bagi fans yang memiliki banyak permintaan ataupun persyaratan dan sangat memperdulikan citra dari idola mereka, sesuatu yang di pandang sangat sempurna dalam industri idol di Jepang. Dengan masuknya virtual idol Hatsune Miku kedalam industri musik di Jepang tentunya memiliki beberapa pengaruh terhadap perkembangan industri musik di Jepang. Salah satu dampak virtual idol Hatsune Miku dalam segi penjualan yaitu, perankat lunak Vocaloid Hatsune Miku yang terjual sebanyak 35.000 keping dalam waktu enam bulan dari tanggal rilis Hatsune Miku tersebut. Selain perangkat lunak, Hatsune Miku juga melakukan konser layaknya idol pada umumnya, konser yang di selenggarakan oleh Cryptoon Future Media tidak hanya dilakukan di Jepang saja, konser ini telah di lakukan di beberapa negara seperti Singapur dan Indonesia. Sebagai karakter virtual Hatsune Miku memiliki action figure yang tetntunya sangat laris terjual. Pada umumnya virtual idol tidak terlalu jauh berbeda dari idol-idol lainnya, dikarenakan sosok seorang idol pada umunya sangat di puja oleh para fansnya, begitu pula sosok virtual idol Hatsune Miku. Bagi para penggemar virtual idol, mereka memiliki beberapa macam cara untuk menikmati virtual idol tersebut. Untuk para fans yang senang menikmati musik yang dinyanyikan oleh Hatsune Miku, biasanya mereka menonton langsung konser Hatsune Miku, ataupun menonton konsernya melalui internet. Dikarenakan untuk harga tiket konser Hatsune Miku terbilang cukup mahal, para fans virtual idol Hatsune Miku dapat membuat konser buatan mereka sendiri. Adapun beberapa cara fans untuk menikmati konser Hatsune Miku adalah dengan cara menggunakan projector yang di arahkan ke dinding, ataupun projector yang di arakan ke kaca. Selain itu ada juga yang menggunakan sistem hologram lainnya seperti hologram piramid dan hologram box. Para fans virtual idol Hatsune Miku juga bisa mengedit ataupun menciptakan lagu yang mereka sukai melalui software Vocaloid yang akan dinyanyikan oleh Hatsune Miku. Selain itu para fans Hatsune Miku juga melakukan cosplay atau costum play. Bagi para fans Hatsune Miku yang melakukan cosplay bisa merasakan keterdekatan terhadap idol-nya ataupun merasa seolah-olah menjadi karakter Hatsune Miku tersebut. Karena karakter Hatsune Miku bergambarkan seorang karakter perempuan, kebanyakan para fans yang melakukan cosplay menggunakan kostum Hatsune Miku adalah fans dari pihak perempuan. Dengan munculnya virtual idol Hatsune Miku memberikan dampak yang sangat bagus bagi perkembangan industry musik di Jepang. Dengan munculnya Hatsune Miku penjualan software Vocaloid meningkat derastis. Penjualan tiket konser dan action figure Hatsune Miku-pun terjual habis. Sedangkan Masyarakat Jepang yang meminati virtual idol, dapat menikmati virtual idol-nya dengan cara yang berbeda-beda. Salah satuya dengan cara membuat konser buatan mereka sendiri, menciptakan lagu kepunyaan mereka sendiri, dan ber-cosplay layaknya seperti karakter idol-nya sendiri.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectHatsune Mikuen_US
dc.titleFenomena Virtual Idol di Jepangen_US
dc.title.alternativeNihon No Bacharu Aidoru No Genshoen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM140708071
dc.description.pages67 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record