Pengaruh Debu Padi pada Faal Paru Pekerja Kilang Padi yang Merokok dan Tidak Merokok
Abstract
Pada tiga dasawarsa yang lalu, penyakit paru masih didominasi oleh penyakit infeksi, khususnya tuberkulosis, pnemoni, brokiektasis empiema, abses paru dan lain-lain. Namun perkembangan yang sangat pesat disegala sektor saat ini telah mengubah pola penyakit pernafasan yang ada.
Berbagai faktor yag berperan terhadap pola penyakit pernafasan tersebut antara lain : perkembangan sektor industri yang bertanggung jawab terhadap terjadinya polusi udara, meningkatnya produksi rokok, urbanisasi, dan krisis ekonomi. (1)
Keadaan ini menyebabkan meningkatnya frekwensi penyakit pernafasan yang tidak ada kaitannya dengan infeksi, antara lain : asma, bronkitis kronis, penyakit akibat kerja, penyakit paru obstruksi kronis (PPOK), kanker paru dan lain-lain.(2) Data dari Inggris, British Columbia dan Kanada menyebutkan bahwa 26
persen sampai 52 persen penyakit paru akibat kerja timbul dalam bentuk asma
kerja ini. Di Amerika Serikat diperkirakan terdapat 400.000 sampai 3 juta pekerja
menderita penyakit ini. Secara umum asma sendiri terjadi pada sekitar 5 – 10%
penduduk. Penderita asma kerja di Amerika Serikat diperkirakan sekitar 2 persen
dari seluruh penderita asma, kendati survey menunjukkan bahwa 15 persen dari
seluruh kasus asma diduga berhubungan dengan pekerjaan. Di sebagian daerah
Jepang bahkan dilaporkan 15 persen kasus asma adalah asma kerja. Di Amerika
Serikat tahun 1985, asma kerja ini mengakibatkan 6,5 kali kunjungan kedokter ,
500.000 perawatan rumah sakit dan hilang 1 juta hari kerja produktif. Kita belum
punya data pasti tentang penyakit asma kerja di Indonesia. Akan tetapi, bila angka
– angka persentase diatas dikonversikan ke jumlah penduduk Indonesia dan bila kita
ingat industriliasasi kita yang terus meningkat, maka dapat diperkirakan bahwa
jumlah penderita asma kerja di Indonesia cukup tinggi. (3)
Collections
- Master Theses [183]