Efek Estrogenik Ekstrak Etanol Daun Bangun-Bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng) pada Tikus Betina (Rattus norvegicus Berkenhout, 1769) Galur Wistar yang Telah Diovariektomi

Abstract

Menopause merupakan kondisi tubuh ketika ovarium berhenti memproduksi ovum, ovum merupakan penghasil utama hormon estrogen. Menopause dapat memperburuk profil lipid dalam darah, menurunnya kadar estradiol dalam darah, sertaberkurangnya proliferasi sel epitel pada kelenjar payudara. Bangun-Bangun telah lama digunakan oleh masyarakat Sumatera Utara sebagai agen peningkat ASI, mengandung senyawa bioaktif flavonoid yang diharapkan dapat menggantikan hormon estrogen yang hilang. Penelitian ini bertujuan mengetahui aktivitas estrogenik ekstrak etanol daun Bangun-Bangun (EEDBB) pada tikus betina yang telah diovariektomi. EEDBB diperoleh dari teknik maserasi dengan pelarut etanol 96% dan ekstrak digunakan pada 24 ekor tikus ovariektomi yang dibagi menjadi 6 kelompok. Kelompok 1 (normal), kelompok 2 (positif) estradiol dosis 0,18 mg/kg BB, kelompok 3 (negatif) 0,5%Na-CMC dan kelompok 4, 5, 6 EEDBB dosis 30, 60, 90 mg/kg BB diberikan secara oral selama 14 hari. Data dianalisis dengan ANOVA dan uji Post Hoc Tukey HSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa EEDBB dengan dosis terbaik adalah 90 mg/kg BB yang memberi pengaruh terhadap profil lipid, meningkatkan kadar estradiol dalam darah, dan meningkatkan proliferasi sel epitel kelenjar payudara pada tikus betina yang telah diovariektomi sebagai model menopause.Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa EEDBB memiliki efek estrogenik pada tikus betina yang telah diovariektomi sebagai model menopause.

Menopause is a condition when the ovary has stop to produce ovum, it is the main producer of estrogen hormones. Menopause can cause a worsening of lipid profile on blood, decreased levels of estradiol on blood, and reduced proliferation of epithelial cells in the breast glands. Bangun-Bangun has long been used by the people of North Sumatra as a breastfeeding agent, it contains flavonoid bioactive compounds which are be expected to replace of lost estrogen hormone. This study to determine an estrogenic activity of Bangun-Bangun Leaves Etanol Extract (BBLEE) on ovariectomized female rats. BBLEE has obtained maceration techniques with 96% ethanol and extract used on 24 ovariectomized rats which were divided into 6 groups. Group 1 (normal), group 2 (positive) estradiol dose 0.18 mg/kg BW, group 3 (negative) 0.5% Na-CMC and group 4, 5, 6 BBLEE dose 30, 60, 90 mg/kg BW given orally for 14 days. Data were analyzed by ANOVA and Post Hoc Tukey HSD test. The results showed that the best dose of BBLEE was 90 mg/kg BW which affected lipid profile, increases the level of estradiol in the blood, and increase the proliferation of breast gland epithelial cells in ovariectomized female rat as a menopause model. Based on the description, it can be concluded that BBLEE has an estrogenic effect on ovariectomized female rats as a menopause models.