dc.description.abstract | Salah satu kepercayaan yang ada dalam masyarakat Jepang adalah kepercayaan tentang mitos. Setiap negara memiliki mitos mengenai negaranya masing-masing. Demikian pula dengan negara Jepang. Jepang memiliki banyak mitos yang mengandung suatu konsepsi mengenai kehidupan para dewa serta makhluk supernatural lainnya.Konsep mitos sering dimasukkan dalam karya sastra seperti novel, nomik, komik.Komik merupakan salah satu budaya modern. Perkembangan teknologi komunikasi ini memungkinkan ideologi mitos diceritakan kembali melalui komik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan semiotika. Analisis data menggunakan teori mitopoik dari Ratna dan toeri Danesi tentang mitos, untuk menggambarkan makna-makna serta mitos dari serangkaian tanda yang berkaitan dengan mitos Jepang. Dari penelitian yang dilakukan, ditemukan mitos dalam masyarakat Jepang yang terdapat jurus-jurus yang digunakan ninja di dalam komik Naruto karya Masashi Kishimoto.Makna dalam komik memiliki keterkairtan makna dengan makna mitos dalam masyarakat Jepang. Jurus tersebut adalah Amaterasu, Izanagi, Izanami, Tsukoyomi, dan Susano. Jurus tersebut merupakan representasi dari Dewa (Kami) pencipta dalam agama Shinto. Kami tersebut adalah Amaterasu, Izanagi, Izanami, Tsukoyomi, dan Susano. Makna dalam komik memiliki keterkairtan makna dengan makna mitos dalam masyarakatJepang. Jurus tersebut adalah Amaterasu, Izanagi, Izanami, Tsukoyomi, dan Susano. Jurus tersebut merupakan representasi dari Dewa (Kami) pencipta dalam agama Shinto. Kami tersebut adalah Amaterasu, Izanagi, Izanami, Tsukoyomi, dan Susano.Melalui analisis mitos Danesi menunjukan bahwa motivasi dan ideologi dalam komik Naruto merupakan sarana melestarikan kisah penciptaan dunia Jepang dan pengenalan nilai-nilai agama Shinto bagi masyarakat Jepang. Dalam komik Naruto karya Masashi Kishimoto memuat hal-hal yang berkaitan dengan mitos. Jepang berupa dewa (Kami) yang dituangkan dalam nama-nama jurusninja.Nama-nama jurus ini diadaptasi dari nama-nama Kami yang ada dalam ajaran Shinto. Jurus-jurus tersebut adalah Izanagi dan Izanami yang digunakan oleh para clan Uchiha, kemudian Amaterasu, lalu Tsukiyomi dan yang terakhir adalah Tsukuyomi. Dalam komik Naruto. Amaterasu digambarkan sebagai salah satu dari jurus ninja kelas atas. Jurusyang digambarakan dengan api hitam yang tidak mampu padam. Sedangakan Izanagi digambarkan jurus yangmampu mengubah cedera bahkan kematiaan yang menimpa pengguna menjadi sebuah ilusi. Izanami digambarkan sebagai juruspasangan dari Izanagi. Jika Izanagi jurus yang mampu mengubah takdir, maka jurusIzanami mampu menentukan (memutuskan) takdir. Kemudian Tsukoyomi merupakan jutsu ilusi yang digambarkan sebagaijurus yang mampu melumpuhkan target untuk jangka waktu yang cukup lama, jurus ilusi yang menyebabkan trauma psikologis. Lalu Susano adalah jurus yang digambarkan sebagai jurus yang mampu menciptakan mahluk raksaksa yang mampu melindungi penggunanya biasanya raksaksa itu berwarna merah atau biru sesuai dengan penggunanya.
Dalam komik Naruto tersebut bahwa dalam beberapa data memiliki kesesuaian dengan makna dewa-dewi dalam masyarakat Jepang.Makna denotasinya adalah jurus yang digunakan ninja Izanagi dan Izanami makna konotasi sesuai dengan KamiIzanagi dan Izanami ( dewa yang berpasangan), Amaterasu dengan Amaterasu-omi-kami (dewi matahari), Tsukiyomi dengan Tsukiyomi-no-Mikoto (dewa bulan), yang terakhir Susanno dengan Takeheya Susanoo-no-Mikoto (dewa yang berkuasa atas lautan dan badai).Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa Izanagi dan Izanami, Amaterasu, Tsukoyomi, Susano memiliki beberapa pesan yang terkandung di dalamnya, yaitu Kami yang merupakan sosok dewa dalam mitos kosmogoni Jepang. Motivasi dibuatnya komik Naruto ini tidak lain adalah sebagai usaha menceritakan kembali kisahpenciptaan dunia Jepang yang mempunyai latar belakang historis mythologis-religius. Karena Izanagi dan Izanami, Amaterasu, Tsukoyomi, Susano sangat berkaitan dengan Ajaran Shinto, mereka dianggap sebagai dewa penciptaan yang dipuja sebagai Kami. | en_US |