Analisis Psikologis Tokoh Tanaka Makoto dalam Novel “Holy Mother” Karya Akiyoshi Rikako
Akiyoshi Rikako No Sakuhin No “Seibo” To Iu Shousetsu Ni Okeru Tanaka Makoto No Shujinkou No Shinriteki No Bunseki
View/ Open
Date
2017Author
Syahfitri, Nindia Kartika
Advisor(s)
Situmorang, Hamzon
Metadata
Show full item recordAbstract
Novel merupakan hasil karya sastra imajinatif pengarang yang menyajikan cerita tentang suatu kehidupan yang di dalamnya terdapat niali-nilai budaya, sosial, moral, dan pendidikan. Seperti dalam novel “Holy Mother” karya Akiyoshi Rikako. Pengarang menyajikan novel ini dengan gambaran kondisi kejiwaan tokoh utama karena dianggap menarik dan memberikan manfaat bagi pembaca .
Novel “Holy Mother” menceritakan tentang kisah seorang ibu yang rela melakukan apa saja untuk melindungi kehidupan putrinya. Tanaka Makoto selaku tokoh utama adalah seorang ibu dan juga pelajar tingkat SMA yang memiliki masa lalu kelam. Dimasa SMP nya, ia pernah mengalami tindakan pelecehan seksual oleh teman laki-lakinya yaitu Tateshina Hideki. Dampak dari perbuatan Tateshina membuat kondisi kejiwaan Makoto terganggu. Dia pernah melakukan bunuh diri karena merasa kalau masa depannya sudah hancur namun, ibu Makoto membangkitkan kembali semangatnya untuk tetap hidup. Dampak lain dari perbuatan Tateshina membuat Makoto memiliki seorang putri bernama Kaoru diusianya yang ke-14 tahun. Tentu saja hal itu menjadi beban batin untuknya. Makoto selalu kelihatan cemas dengan nasib Kaoru karena dia harus hidup tanpa ada seorang ayah. Di dalam pandangan masyarakat Jepang, seorang anak yang lahir tanpa identitas dari ayahnya akan mengalami kesulitan dalam hidupnya. Seperti mengurus administrasi negara dan menjadi korban bully teman-teman di sekolahnya. Prasangka terhadap kehamilan yang belum menikah juga dapat menyebabkan masalah mengenai pekerjaan seperti dipecat setelah kembali dari cuti hamil dan mengalami kesulitan untuk menemukan pekerjaan baru. Karena kecemasan dalam hati dan pikirannya itulah Makoto membunuh anak laki-laki yang dianggap berbahaya untuk hidup Kaoru. Dia tidak ingin Kaoru merasakan penderitaan yang sama seperti yang sudah dialaminya.
Pendekatan yang digunakan dalam skripsi ini adalah pendekatan semiotika dan psikologi analisis Sigmund Freud, dengan tujuan agar dapat dilihat keterkaitannya antara struktur kepribadian dan juga dinamika kepribadian seperti Id, Ego, dan Super Ego serta naluri (insting) dan kecemasan.
Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa kecemasan dan insting yang ada dalam pikiran Makoto mendorong pemuasan Id yang merupakan dorongan bawah sadar manusia. Hingga akhirnya Id dapat mengalahkan Ego dan Superego. Ego yang bekerja atas prinsip realita dan Superego sebagai moral dari kepribadian tidak dapat menghentikan keinginan dari Id. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa kehidupan tanpa mengontrol Id yang bertentangan dengan Ego dan Superego akan berdampak negatif di dalam kehidupan masyarakat. Karena di dalam lingkungan masyarakat ada aturan-aturan yang harus dipatuhi baik secara tertulis ataupun tidak. Melindungi seorang anak adalah kewajiban orang tua. Namun sebagai orang tua, Ego dan Superego yang ada di dalam diri harus dapat mengontrol Id agar tidak ada yang dapat dirugikan atas perbuatan yang sudah dilakukan.
Collections
- Undergraduate Theses [525]