dc.description.abstract | Tujuan : Untuk membandingkan efektifitas antara misoprostol intravaginal dengan kateter foley untuk pematangan serviks sebelum induksi persalinan Rancangan Penelitian : Penelitian ini adalah suatu uji klinis acak terkontrol (randomized controlled trial) yang membandingkan efektivitas antara penggunaan misoprostol intravaginal dan kateter foley intraservikal untuk pematangan serviks yang dilakukan di Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara / RSUP H. Adam Malik dan RSUD Dr. Pirngadi Medan. Analisa statistik : Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dan disusun dalam bentuk tabel serta dianalisa dengan uji statistik statistik t – independent, uji Mann-Whitney dan uji Chi-Square menggunakan perangkat SPSS (Statistic Package for Social Science) versi 15 dengan nilai kemaknaan P < 0,05. Hasil : Dari penelitian yang dilakukan, didapatkan 30 sampel yang memenuhi kriteria penelitian, dengan randomisasi 15 sampel dimasukkan dalam kelompok misoprostol dan 15 sampel dimasukkan dalam kelompok kateter foley. Didapati bahwa subjek penelitian pada kelompok misoprostol terbanyak pada usia kurang dari 30 tahun, sedangkan pada kelompok kateter foley terbanyak pada usia lebih dari 30 tahun. Dari sebaran usia kehamilan peserta penelitian, usia kehamilan terbanyak dari kedua kelompok penelitian ini adalah pada usia kehamilan lebih dari 40 minggu. Selain itu,dari sebaran banyaknya paritas baik pada kelompok misoprostol maupun kateter foley subjek penelitian yang terbanyak adalah multiparitas. Postdatisme merupakan indikasi yang paling banyak untuk dilakukannya pematangan serviks. Angka keberhasilan misoprostol intravaginal lebih banyak dibandingkan dengan kateter foley dalam hal keberhasilan persalinan spontan yaitu sebesar 80% dan dengan kateter foley sebesar 46,7% (p<0,05). Pada kelompok misoprostol dijumpai pematangan serviks pada 13 peserta penelitian sedangkan pada kelompok kateter foley adanya pematangan serviks pada 4 peserta penelitian (p<0,05). Rerata waktu yang diperlukan mulai induksi sampai terjadinya persalinan normal pada penggunaan misoprostol intravaginal (6,5 ± 2,1) lebih pendek dibandingkan dengan kateter foley intraservikal (7,8 ± 1,5) (p>0,05). Tidak dijumpai perbedaan yang bermakna antara kelompok misoprostol intravaginal dengan kelompok foley kateter dalam hal luaran bayi yang dinilai dari skor APGAR dan perawatan NICU. Kesimpulan : Misoprostol intravaginal lebih efektif dibandingkan dengan kateter foley dalam hal mematangkan serviks, angka keberhasilan persalinan spontan dan durasi proses persalinan tanpa adanya perbedaan morbiditas perinatal yang bermakna. | en_US |