dc.description.abstract | Pada penelitian ini diperoleh jumlah sampel sebanyak 162 orang dengan kasus nyaris mati sebanyak 154 orang (95%) dan kasus mati sebanyak 8 orang (5%), pada kasus perdarahan 59 orang (34,5%) terdiri dari 58 (98,4%) kasus nyaris mati dan 1 orang (1,6%) kasus mati, sedangkan pada kasus preeklamsi berat / eklampsi 99 orang (61,1%) jumlah kasus nyaris mati 92 orang (92,9%) dan kasus mati 7 orang (7,1%),dan pada kasus infeksi terdiri dari 4 kasus (2,46%), dengan 4 kasus nyaris mati (100%) sedangkan kasus mati tidak didapati (0%), data dikumpulkan dari 1 Januari 2007 sampai dengan 31 Desember 2007. Dari uji statistik dengan metode chi square diperoleh hubungan yang bermakna antara pekerjaan, paritas, riwayat ANC, TPT, Pemeriksa 1 (Bidan, dokter, SpOG) dengan kasus mati dan nyaris mati. Akan tetapi, tidak terdapat hubungan yang bermakna antara umur, pendidikan, sumber dana, alat transportasi dengan kasus mati dan nyaris mati. Dari uji statistik dengan metode Fischer’s Exact diperoleh hubungan yang bermakna antara rembukan, jarak, waktu respon, perdarahan (jumlah perdahan dan cairan, interval pemeriksaan, monitoring urin, persiapan operasi), preeklampsi berat / eklampsia (pemantauan tekanan darah dan urin) dengan kasus mati dan nyaris mati. Akan tetapi, tidak terdapat hubungan yang bermakna antara jumlah perdarahan (waktu tiba di RS, penggunaan oksitosin, operasi), preeklampsi berat / eklampsia (operasi) dengan kasus mati dan nyaris mati. Dari infeksi post partum tidak dijumpai kasus mati dengan keseluruhan kasus adalah Nyaris mati dan mendapat antibiotik 4 orang (100%), dan dilakukan operasi 3 orang (75%) sedangkan yang tidak dioperasi 1 orang (25%). Dari kasus kematian maternal dihubungkan menurut umur dan paritas yang terbanyak adalah umur ? 30 tahun dengan paritas > 3 yang paling banyak yaitu 6 orang (75%). Penyebab kasus perdarahan pada kasus nyaris mati yang terbanyak adalah plasenta previa yaitu 30 orang (51,7%). Diagnosa akhir pada kasus kematian maternal pada penelitian ini adalah gagal nafas yaitu 6 orang (75%). Kesimpulan : Tingginya angka nyaris mati maternal dan kematian maternal di rumah sakit disebabkan beberapa faktor yaitu: a. Kasus yang meninggal di rumah sakit keseluruhannya adalah para ibu yang masuk ke ruang IGD dalam keadaan morbiditas berat dalam proses persalinan maupun post partum. b. Pada kasus perdarahan pada umumnya terjadi bukan di rumah sakit kemudian dibawa ke RSPM dalam keadaan morbiditas berat sampai menyebabkan kematian c. Pada kasus preeklampsi dan eklampsi juga dijumpai kelalaian petugas dalm follow up pemantauan TD, lama pantau TD dan lama pantau urin yang mana kita ketahui hal ini sangat berpengaruh terhadap optimalisasi dan penyembuhan pada kasus preeklampsi / eklampsi. d. Pada kasus infeksi post partum tidak dijumpai kasus mati hal ini mungkin disebabkan sudah tersedianya obat antibiotik yang baik di RSPM. | en_US |