dc.description.abstract | Tujuan : penelitian ini bertujuan mengetahui jumlah dan persentase kasus serta gambaran penyebab dan penanganan fistula urogenital. Rancangan penelitian : penelitian dilakukan dengan pendekatan deskriptif retrospektif dan disajikan dalam bentuk tabel dan narasi dalam rangka mengetahui jumlah dan persentase fistula urogenital, penyebab fistula dari data rekam medik yang memenuhi kriteria penerimaan di departemen Obstetri dan Ginekologi RSUP. H. Adam Malik dan RSUD. Dr. Pirngadi Medan, mulai periode Januari 2000 sampai dengan Desember 2006. Sampel penelitian adalah jumlah total populasi fistula urogenital yang tercatat dalam rekam medik rumah sakit. Hasil : didapatkan sebanyak 29 kasus fistula urogenital di departemen Obsteri dan Ginekologi. Sebaran penderita fistula urogenital menurut umur, dijumpai umur terbanyak adalah antara 20 – 30 tahun dan pada umur > 35 tahun. Sebaran tingkat pendidikan yang menderita fistula urogenital terbanyak memiliki pendidikan sekolah menengah atas 14 wanita (48,3 %). Status perkawinan fistula urogenital terbanyak dijumpai adalah sudah menikah (82,8 %). Jumlah paritas penderita fistula urogenital terbanyak adalah primiparitas yaitu 11 wanita (37,9 %). Berdasarkan etiologi terbanyak adalah akibat faktor obstetrik (72,4 %), akibat persalinan yang lama. Distribusi jenis fistula berdasarkan diagnosis terbanyak adalah fistula vesikovaginal pada 18 wanita (62,1 %). Riwayat penolong persalinan terbanyak adalah oleh dokter ahli obstetri sebanyak 9 wanita (42,9 %). Berdasarkan diameter fistula terbanyak dijumpai 2 cm sebanyak 14 wanita (48,3 %). Umumnya dilakukan tindakan pembedahan fistulaplastik, yaitu pada 17 wanita (58,7 %) dan terbanyak dilakukan pendekatan transvaginal. Terdapat keberhasilan pembedahan sebanyak 15 kasus (88,2 %). Kesimpulan : dari penelitian ini diperoleh karakteristik penderita fistula urogenital di RSUPHAM dan RSUDPM, bahwa wanita penderita fistula urogenital terbanyak adalah fistula obstetri, yang termasuk pada klasifikasi fistula vesikovaginal pada usia 20 – 30 tahun. Umumnya penderita ditangani dengan melakukan pendekatan pembedahan melalui transvaginal, dengan tingkat keberhasilan mencapai 88,2 %. | en_US |