Pengaruh Asam Askorbat Terhadap Keberhasilan Implantasi pada Hewan Coba Rattus Norvegicus dengan Endometritis yang Dipicu oleh E. Coli

Abstract

Introduction: Endometritis is a gynecological disease characterized by inflammation of the endometrial glands and stroma. Pregnancy rates from the endometrium treated with oral antibiotics in patients with endometritis remain poor or inconclusive. In addition, the number of resistance to antibiotics is also increasing. This encourages further research to address the need for alternative options for the management of endometritis. Ascorbic acid is a water-soluble vitamin that plays a role in inhibiting the production of pro-inflammatory cytokines, and increasing the expression of anti-inflammatory cytokines. The purpose of this study was to determine the role of ascorbic acid on the success of implantation caused by E. coli-induced endometritis in experimental animals Rattus norvegicus. Methods: An experimental analytical study conducted at the Faculty of Mathematics and Natural Sciences (MIPA) and the Anatomical Pathology Laboratory, Faculty of Medicine, University of Sumatera Utara, Indonesia from August to November 2020. The treatment group consisted of 5 groups, so the total sample size was 30 individuals. The research subjects consisted of female Rattus norvegicus mice weighing 250-300 g and aged 11-12 weeks. Subjects will be excluded from the study if the mice already have symptoms of infection or have symptoms of vaginal discharge. Identification of successful implantation, expression levels of proinflammatory cytokines IL-1β, TNF- and antiinflammatory cytokine IL-10 were carried out through histopathological examination using immunohistochemistry (IHC) method. Data analysis using Kruskal Wallis test. The p value < 0.05 was considered significant. Results: In this study, we found that there was no significant relationship between AA administration and increased implantation success (p-value = 0.289). Analysis by using the Kruskal Wallis test, significant results were obtained on IL-1β cytokines assessed in the five groups with different treatments (p-value = 0.036) while IL-10 and TNF- showed insignificant results (p-value = 0.304, 0.145). Conclusion: We conclude that there was no significant difference with the administration of AA on the success of implantation in endometritis triggered by E. coli which was carried out on Rattus norvegicus experimental animals, but there was a difference in the proportion of pregnancies when compared to controls. This shows that AA still has a place to increase implantation success. The results of this study also showed that there was a difference between the administration of AA on the expression of the proinflammatory cytokine IL-β.

Pendahuluan: Endometritis adalah penyakit ginekologi yang ditandai oleh inflamasi pada kelenjar dan stroma endometrium. Angka kehamilan dari endometrium yang diterapi dengan penggunaan antibiotik oral pada pasien dengan endometritis tetap buruk atau tidak meyakinkan. Selain itu, angka resistensi terhadap antibiotik juga semakin meningkat. Hal ini mendorong penelitian lebih lanjut untuk menjawab kebutuhan akan opsi alternatif untuk tatalaksana endometritis. Asam askorbat merupakan vitamin larut air yang berperan dalam menghambat produksi sitokin proinflamasi, dan meningkatkan ekspresi sitokin anti inflamasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran asam askorbat terhadap keberhasilan implantasi yang disebabkan endometritis dipicu oleh E. coli pada hewan coba Rattus norvegicus. Metode: Sebuah penelitian analitik eksperimental yang dilakukan di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) dan Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Indonesia mulai dari Agustus sampai November 2020. Kelompok perlakuan terdiri dari 5 kelompok, sehingga jumlah seluruh sampel sebanyak 30 ekor. Subjek penelitian terdiri dari tikus Rattus norvegicus betina dengan berat badan 250-300 g dan berumur 11-12 minggu. Subjek akan dikeluarkan dari penelitian apabila tikus sudah memiliki gejala infeksi atau memiliki gejala keputihan. Identifikasi keberhasilan implantasi, kadar ekspresi sitokin proinflamasi IL-1β, TNF-α dan sitokin antiinflamasi IL-10 dilakukan melalui pemeriksaan histopatologi dengan metode immunohistochemistry (IHC). Analisis data menggunakan uji Kruskal Wallis. Nilai p <0,05 dianggap signifikan. Hasil: Pada penelitian ini kami mendapatkan hasil yang tidak signifikan terhadap hubungan pemberian AA dengan meningkatnya keberhasilan implantasi (p-value= 0,289). Analisis dengan menggunakan uji Kruskal Wallis didapatkan hasil yang signifikan pada sitokin IL-1β yang dinilai pada kelima kelompok dengan perlakuan berbeda (p-value = 0.036) sementara pada IL-10 dan TNF-α menunjukkn hasil yang tidak signifikan (p= value 0.304, 0.145). Kesimpulan: hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan dengan pemberian AA terhadap keberhasilan implantasi pada endometritis dipicu oleh E. coli yang dilakukan pada hewan coba Rattus norvegicus akan tetapi terdapat perbedaan proporsi kehamilan bila dibandingkan dengan kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa AA masih mendapat tempat untuk meningkatkan keberhasilan implantasi. Hasil penelitian ini juga menunjukkan ada perbedaan antara pemberian AA terhadap ekspresi sitokin proinflamasi IL-β.