| dc.description.abstract | Okra (Abelmochus esculentus) merupakan tanaman yang dapat dimanfaatkan
sebagai antibakteri, mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, saponin, steroid,
alkaloid, tanin. Kandungan senyawa ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri
Enterococcus faecalis ATCC®29212™ dengan merusak permeabilitas membran sel
sehingga kolonisasi tidak terjadi dan lisis. Penelitian ini menggunakan ekstrak buah
okra dalam menghambat pertumbuhan bakteri Enterococcus faecalis ATCC®29212™
yang resisten dan melekat erat pada dinding saluran akar serta sering menimbulkan
kegagalan di saluran akar. Tujuan penelitian untuk mengetahui Kadar Hambat
Minimum (KHM), Kadar Bunuh Minimum (KBM), dan Diametes zona hambat
ekstrak buah okra terhadap Enterococcus faecalis ATCC®29212™ . Konsentrasi
ekstrak buah okra yang digunakan pada tahap I (10%, 15%, 20%,25%) dan tahap II
(30%, 40%, 50%, 60%). Jenis penelitian ini adalah Experimental Laboratoris, dengan
pengolahan data uji statistik one way ANOVA. Penelitian ekstrak buah okra
konsentrasi 10%, 15%, 20%, 25% 30%, tidak ditemukan Kadar Hambat Minimum
(KHM), Kadar Bunuh Minimum (KBM) dan diameter zona hambat, karena
pertumbuhan Enterococcus faecalis ATCC®29212™ memiliki jumlah koloni >300
CFU/ml. Disimpulkan bahwa ekstrak buah okra memiliki Kadar Hambat Minimum
(KHM) pada konsentrasi 50% dan Kadar Bunuh Minimum (KBM) pada konsentrasi
60%. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa ekstrak buah okra dengan konsentrasi
40%, 50%, 60% ditemukan adanya diameter zona hambat terhadap bakteri
Enterococcus faecalis ATCC®29212™ (p=0,000). | en_US |