Pemanfaatan Zeolit Alam sebagai Adsorben dalam Penghilangan Ion Amonia pada Limbah Sintetis

Abstract

Adsorben dari zeolit alam, diaktivasi secara fisika kimia. Aktivasi kimia menggunakan kalium klorida sebagai agen pengubah kinerja zeolit alam, dengan berbagai variasi konsentrasi kalium klorida. Adsorben dikarakterisasi dengan SEMEDS, porositas, dan bilangan iodin. Adsorpsi NH4 + dari limbah sintetis pada proses batch dipelajari dengan berbagai dosis adsorben, konsentrasi awal limbah sintetis, kapasitas adsorpsi dan effisiensi penyisihan sedangkan pada proses kontinu dipelajari tinggi bed adsorben dan laju alir. Adsorben yang terbaik pada penelitian ini pada aktivasi kimia dengan larutan kalium klorida 1,5 M dengan porositas 23,466% dan bilangan Iodin 756,04 mg/L. Data kesetimbangan batch sangat sesuai dengan isotherm Langmuir. Pada adsorpsi amonia dalam proses batch hasil terbaik pada penelitian ini, diperoleh pada kondisi maksimum adalah dosis adsorben 0,2 g dan konsentrasi 200 mg/L. Pada kondisi kontinu diperoleh tinggi bed adsorben 5 cm dan laju alir 15 mL/menit. Pada adsorpsi amonia proses kontinu bahwa nilai koefisien regresi linier yang tinggi bahwa data kinetika dapat dikonfirmasi dengan baik menurut model Yoon dan Nelson. Penyerapan amonia optimum pada penelitian ini diperolehdosis adsorben 1 g dengan waktu 150 menit sudah tidak terjadi perubahan lagi.

Adsorbent from natural zeolite, activated physically and chemically. Chemical action uses potassium chloride as a ferformance modifying agent for natural zeolite, with various variations in the concentration of potassium chloride. The adsorbent was characterized by SEM-EDS, porosity and iodine number. The adsorption of NH4 + from synthetic waste in batch process was studied with various adsorbent doses, initial synthetic was concentration, adsorption capacity and removal efficiency, while in the continuous process the adsorbent bed hight and flow rate were studied. The best adsorbent in this study was chenical activation with a solution of 1,5 M potassium chloride with a porosity of 23,466 % and a Iodin number of 756,04 mg/L. The batch equilibrium data is very compatible with the Langmuir isotherm. The best result for ammonia adsorption in the batch process in this study were the adsorbent dose 0,2 g and a concentration of 200 mg/L at the maximum. Under continous conditions, the adsorben bed height was 5 cm and a flow rate of 15 mL/minute. In the continuous process of ammonia adsorption that the linear regression coefficient is high, the kinetics data can be confirmed properly according to the Yoon and Nelson model. The optimum ammonia absorption in this study obtained an adsorbent dose of 1 g in 150 minutes and there was no more change.