Pengaruh Pola Kebiasaan Masyarakat Terhadap Kelimpahan Makroplastik di Sungai Deli Kota Medan

Abstract

Community activities around the river are suspected to have contributed to the cause of river pollution, namely, the habit of people throwing litter in the river and the habit of using products with plastic packaging. 51% of the people living on the banks of the river throw their litter into the river, 28% are burned, and 21% throw it into the TPS. The Deli River has become a place of waste originating from household activities including plastic. Medan City produces 17.6% of plastic waste and is the highest percentage for inorganic waste. Macroplastic is plastic debris measuring > 2.5 cm. The amount of macroplastic from the five points that became the sampling location was 158.64 kg/day and the average amount per location point was 31.728 kg/day with the calculation of the average abundance of macroplastics based on river discharge of 0.0000539 kg/m3. The macroplastic compositions found were 68% plastic bags, 10% food containers, 9% mineral water packaging, 8% food packaging, and 5% sanitary packaging. The dominant macroplastics are plastic bags and Polyethylene polymer type using FTIR, and have different structures between plastic in rivers and intact plastic, namely there are cracks, spots, and tears using SEM. Macroplastics are dominated by product packaging such as snack packaging, shampoo, kitchen ingredients, and detergents, so this is related to the community's habitual pattern of waste management. However, there is no significant relationship, this is influenced by hydraulic factors and external factors from the community along the Deli River, Medan City.

Aktivitas masyarakat di sekitar sungai diduga turut andil sebagai penyebab terjadinya pencemaran sungai yaitu, kebiasaan masyarakat membuang sampah di sungai dan kebiasaan menggunakan produk dengan kemasan plastik. 51% masyarakat yang tinggal di bantaran sungai, membuang sampah ke sungai, 28% dibakar, dan 21% dikumpul/dijual. Sungai Deli telah menjadi tempat sampah yang bersumber dari kegiatan rumah tangga termasuk plastik. Kota Medan menghasilkan sampah plastik sebesar 17,6% dan menjadi persentase tertinggi untuk sampah anorganik. Makroplastik merupakan puing plastik yang berukuran > 2,5 cm. Jumlah makroplastik dari kelima titik yang menjadi lokasi sampling sebesar 158,64 kg/hari dan jumlah rata-rata per titik lokasi sebesar 31,728 kg/hari dengan perhitungan kelimpahan rata-rata makroplastik berdasarkan debit sungai sebesar 0,0000539 kg/m3. Komposisi makroplastik yang ditemui adalah kantongan plastik sebesar 68%, wadah makanan sebesar 10%, kemasan air mineral sebesar 9%, kemasan makanan sebesar 8%, dan kemasan sanitari sebesar 5%. Makroplastik dominan adalah kantongan plastik dan berjenis polimer Polietilen menggunakan FTIR, dan memiliki perbedaan struktur antara plastik yang berada di sungai dan plastik utuh, yaitu ada nya retakan, bercak, dan sobekan menggunakan SEM. Makroplastik didominasi kemasan produk seperti kemasan snack, shampoo, bahan dapur, dan detergen, maka hal ini terkait dengan pola kebiasaan masyarakat terhadap pengelolaan sampah. Namun, tidak adanya hubungan yang signifikan, hal ini dipengaruhi oleh faktor hidrolik dan faktor eksternal dari masyarakat bantaran Sungai Deli Kota Medan.