Perilaku Mahasiswi Konsumtif di Kota Medan: Hubungannya dengan Pengaruh Endorsement Selebgram Menggunakan Model Tears
Abstract
Nowadays, social media has become a necessity in everyday life. Even today,
social media is transformed into business opportunities and online marketing. As
Instagram exploit it by creating bussines features – especially fashion, for
consumers to buy or browse existing products easier. Not only that, even to attract
attention, online shops utilize celebgrams as endorsers to convince consumers.
Female students as active users of instagram are attracted to celebgrams, because
they feel it fulfills the need for lifestyle references – related to fashion. This
influence increases the pattern of fashion consumption in female students.
Increased consumption of female students can be seen through 4 aspects of
consumptive behavior, namely, fulfillment of desires, out of reach goods,
unproductive goods, and status. This research was conducted to examine a
positive and significant correlation between the behavior of consumptive female
students in Medan city and the influence of celebrity endorsements. Using the
theory initiated by Shimp, namely the TEARS model, the author tries to find and
analyze the correlation between the behavior of consumptive female students and
the influence of celebrity endorsements. The research analysis uses the Sperman
correlation between the consumptive behavior variable and the celebrity
endorsement variable which resulted in a unidirectional correlation between the
consumptive behavior of female students in Medan city and the celebrity
endorsement but with a low correlation values. Trust, expertise, physical
attractiveness, valued quality and similarity, in the TEARS model have a
correlation with several indicators of consumptive behavior. So, the TEARS
endorsement model can indeed increase student consumption (consumptive
behavior) in Medan City. Dewasa ini, media sosial sudah menjadi kebutuhan dalam kehidupan seharihari.
Bahkan saat ini, media sosial bertransformasi menjadi peluang bisnis dan
media pemasaran secara online. Sebagaimana instagram memanfaatkannya
dengan menciptakan fitur lahan bisnis, khususnya fashion agar memudahkan
konsumen membeli atau sekadar melihat produk yang ada. Tidak hanya itu,
bahkan untuk menarik perhatian, para toko online memanfaatkan selebgram
sebagai endorser untuk meyakinkan konsumen. Mahasiswi sebagai pengguna
aktif media sosial instagram tertarik dengan selebgram karena merasa mereka
dapat memenuhi kebutuhan akan referensi gaya hidup terkait fashion. Pengaruh
ini meningkatkan pola konsumsi fashion pada mahasiswi. Meningkatnya
konsumsi pada mahasiswi dapat dilihat melalui 4 aspek perilaku konsumtif yaitu,
pemenuhan keinginan, barang di luar jangkauan, barang tidak produktif, dan
status. Adapun penelitian ini dilakukan untuk mengkaji adakah hubungan yang
positif dan signifikan antara perilaku mahasiswi konsumtif di Kota Medan dengan
pengaruh endorsement selebgram. Menggunakan teori yang digagas oleh Shimp
yaitu model TEARS penulis mencoba untuk mencari dan menganalisis terkait
perilaku mahasiswi konsumtif hubungannya dengan pengaruh endorsement
selebgram. Analisis penelitian menggunakan Sperman correlation antara variabel
perilaku konsumtif dengan variabel endorsement selebgram, dimana hasilnya
membuktikan bahwa terdapat hubungan yang searah antara perilaku konsumtif
mahasiswi Kota Medan dengan endorsement selebgram, namun dengan nilai
korelasi rendah. Kepercayaan, keahlian, daya tarik fisik, kualitas dihargai dan
kesamaan dalam model TEARS seluruhnya memiliki hubungan dengan beberapa
indikator perilaku konsumtif sehingga model TEARS endorsement selebgram
memang dapat meningkatkan konsumsi mahasiswi (perilaku konsumtif) di Kota
Medan.
Collections
- Undergraduate Theses [1027]
