Show simple item record

dc.contributor.advisorNurdiana
dc.contributor.authorSafana, Rosa Dea
dc.date.accessioned2021-12-09T02:35:43Z
dc.date.available2021-12-09T02:35:43Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/46005
dc.description.abstractDiabetes Melitus menurut World Health Organization (WHO) adalah penyakit yang disebabkan hiperglikemia atau banyaknya glukosa dalam darah serta adanya kelainan pada proses metabolisme akibat kekurangan insulin. Penyakit ini banyak diderita masyarakat Indonesia. Pasien diabetes melitus memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi pada rongga mulut karena kurangnya kesadaran diri. Kesadaran diri sangat diperlukan untuk meningkatkan kepatuhan terhadap manajemen diet, aktivitas fisik, serta mencegah terjadinya komplikasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesadaran diri pasien diabetes melitus tipe 2 serta tingkat kesadaran diri berdasarkan tingkat pendidikan maupun status gikemik (terkontrol dan tidak terkontrol) terhadap komplikasi rongga mulut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan jumlah responden 40 responden. Data yang telah dikumpulkan melalui kuisioner kemudian dianalisis secara univariat dan dihitung dalam bentuk persentase. Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat kesadaran diri pasien diabetes melitus tipe 2 terhadap komplikasi rongga mulut adalah 45% memiliki tingkat kesadaran diri rendah. Tingkat pendidikan SD 10%, 5% pada SMP dan 27,5% pada SMA memiliki tingkat kesadaran diri rendah, sedangkan pada pendidikan tinggi 15% memiliki tingkat kesadaran diri sedang. Jika dilihat dari status glikemik sebagian besar pasien memiliki tingkat kesadaran diri sedang 7,5% pada status glikemik terkontrol dan 42,5% pasien memiliki tingkat kesadaran diri rendah pada status glikemik tidak terkonrol. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pasien diabetes melitus tipe 2 yang berobat di Instalasi Rawat Jalan Poli Penyakit Dalam di RSUP H. Adam Malik Medan adalah pasien dengan tingkat kesadaran diri rendah, pasien tebanyak dengan tingkat pendidikan SMA memiliki tingkat kesadaran diri rendah, mayoritas pasien memiliki status glikemik yang tidak terkontrol juga memiliki tingkat kesadaran diri rendah.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectkesadaran dirien_US
dc.subjectpasienen_US
dc.subjectdiabetes melitus tipe 2en_US
dc.subjectkomplikasien_US
dc.subjectrongga muluten_US
dc.titleTingkat Kesadaran Diri Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Terhadap Komplikasi Rongga Muluten_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM170600060
dc.description.pages62 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record