Faktor-faktor yang Memengaruhi Kejadian Anemia pada Ibu Hamil Trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor Tahun 2019

Abstract

Anemia is the biggest public health problem in the world, especially for groups of women of reproductive age. Anemia in pregnancy affects women’s reproduction by reducing blood supply to the uterus and potentially endangering even the death of the mother and fetus. Anemia in pregnancy is a condition where mothers with haemoglobin (Hb) levels are less than 11 gr/dl in the first and third trimesters while in the second trimester hemoglobin levels are less than 10,5 gr/dl. Based on WHO, the prevalence of anemia in pregnant women in the world is around 40.1% and Riskesdas 2018 data is 48,9%. Anemia affects pregnancy, childbirth and the fetus. The research used observational analytic method with case-control design. It was conducted at Medan Johor Puskesmas, from januari until august, 2019. The population was 108 third trimester pregnant women. 36 of them were in the case group and the other 72 respondents were in the control group (using total sampling technique). The data were analyzed by using univariate analysis, bivariate analysis with chi square test, and multivariate analysis with logistic regression test. The result of the research showed that there was no influence of parity with the incidence of anemia (OR= 0,4 95% CI 0,200-1,084) and emesis gravidarum (OR=4,2 95% CI 1,165-15,362). While age (OR=3,1 95% CI 1,370-7,208), knowledge (OR=4,2 95% CI 1,838-10.043), ANC visit (OR=2,7 95% CI 1,185-6,215), and compliance with consumption of Fe tablets (OR=8,3 95% CI 3,340-20,969), had the influence on the incidence of anemia. Compliance with consumption of Fe tablets was the most dominant risk factor which influenced the incidence of anemia in pregnant mother. It is recommended that pregnant mother to keep nutritional intake especially foods that contain iron and consume Fe tablets of at least 90 tablets during pregnancy at least 4 times in pregnancy.

Anemia merupakan masalah kesehatan masyarakat terbesar di dunia terutama bagi kelompok wanita usia reproduksi (WUS). Anemia kehamilan berdampak pada reproduksi wanita yaitu mengurangi suplai darah ke uterus sehingga berpotensi membahayakan bahkan kematian bagi ibu dan janin.Anemia dalam kehamilan adalah suatu keadaan dimana ibu dengan kadar hemoglobin (Hb) kurang dari 11 gr/dl pada trimester satu dan tiga sedangkan pada trimester dua kadar hemoglobin kurang dari 10,5 gr/dl. Berdasarkan data WHO 2014, bahwa prevalensi anemia pada ibu hamil di dunia sekitar 40,1 persen dan data Riskesdas 2018 sebesar 48,9 persen. Anemia berdampak terhadap kehamilan, persalinan , nifas dan janin. Jenis penelitian adalah analitik observasional dengan desain case control. Penulisan ini dilaksanakan di Puskesmas Medan Johor dimulai dari bulan Januari-Agustus 2019. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester III yang mengalami anemia di wilayah kerja Puskesmas Medan Johor. Sampel berjumlah 108 orang yaitu 36 kasus dan 72 kontrol yang diambil dengan tenik total sampling. Analisis data dilakukan dengan univariat, bivariat menggunakan uji chi-square, dan multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa tidak ada pengaruh paritas dengan kejadian anemia (OR= 0,4 95% CI 0,200-1,084), sedangkan faktor risiko yang mempunyai pengaruh bermakna untuk kejadian anemia ibu hamil adalah kepatuhan konsumsi tablet Fe (OR=8,3 95% CI 3,340-20,969), umur (OR=3,1 95% CI 1,370-7,208), pengetahuan (OR=4,2 95% CI 1,838-10.043), kunjungan ANC (OR=2,7 95% CI 1,185-6,215), emesis gravidarum (OR=4,2 95% CI 1,165-15,362. Kepatuhan konsumsi tablet Fe merupakan faktor risiko yang paling dominan memengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil. Disarankan bagi ibu hamil menjaga asupan nutrisi khususnya makanan yang mengandung zat besi serta mengkonsumsi tablet Fe minimal 90 tablet selama kehamilan seta rutin periksa kehamilan minimal 4 kali dalam kehamilan.