Analisis Psikologi Tokoh Utama Oba Yozo dalam Novel “Ningen Shikkaku” Karya Dazai Osamu

Abstract

Novel merupakan karya sastra fiksi yang tertulis mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang disekitarnya dengan menonjolkan watak atau sifat pelaku dalam cerita. Dalam novel terdapat unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Salah satu unsur intrinsik dalam novel ialah tokoh. Para tokoh biasanya menampilkan berbagai watak dan perilaku yang terkait dengan kejiwaan dan pengalaman psikologis yang biasanya dialami oleh manusia dalam kehidupan nyata. Salah satu novel terkenal di Jepang yang mengungkapkan tentang masalah psikologis tokoh utama adalah novel “Ningen Shikkaku” karya Dazai Osamu. Novel “Ningen Shikkaku” pertama kali diterbitkan pada tahun 1948 pada masa setelah perang dunia II. Novel “Ningen Shikkaku” pertama kali diterjemahkan kedalam bahasa Indonesi pada tahun 2020 yang diterjemahkan oleh Asri Pratiwi Wulandari dengan judul “Gagal Menjadi Manusia”. Dalam novel ini pengarang menceritakan tentang tokoh utama Oba Yozo yang menyatakan bahwa selama ini ia menjalani hidup hanya dipenuhi dengan aib dan Yozo tidak mengerti dengan pola fikir serta perilaku manusia pada umumnya. Sehingga Yozo selalu merasa takut jika berada disekitar manusia karena ia menganggap bahwa manusia adalah makhluk yang memiliki banyak kebohongan dan juga palsu sehingga Yozo menganggap bahwa dirinya gagal menjadi manusia. Salah satu penyebab Yozo mengalami beban psikologis karena akibat dari adanya perbedaan keinginan dan harapan Ayah terhadap dirinya. Tetapi Yozo tidak memiliki keberanian untuk menolak keinginan Ayah. Sehingga apapun keinginan Ayah Yozo selalu menurutinya walaupun yang sebenarnya Yozo merasa tertekan batin. Itulah salah satu penyebab Oba Yozo mengalami beban psikologis yang pada akhirnya menimbulkan depresi. Dalam menganalisis novel “Ningen Shikkaku” penulis menggunakan teori kognitif Aaron Beck. Aaron Beck berpendapat bahwa pengalaman yang dialami oleh seseorang dapat menghasilkan sebuah kognisi atau pemikiran. Pemikiran tersebut berkaitan dengan keyakinan-keyakinan dasar yang terus berkembang dari awal kehidupan untuk menciptakan penilaian terhadap dunia juga menentukan keadaan emosional dan perilaku manusia. Aaron Beck juga mempercayai bahwa gangguan emosi tercipta dari sikap negatif dan pemikiran yang menyimpang. Untuk mengetahui kondisi depresi yang dialami oleh Oba Yozo, penulis menggunakan teori kognitif Aaron Beck triad kognitif yaitu pandangan negatif terhadap diri sendiri, pandangan negatif terhadap lingkungan, dan pandangan negatif terhadap masa depan. Dari hasil analisis ini dapat dilihat bahwa Yozo mengalami depresi yang banyak terlihat dari teori kognitif Aaron Beck triad kognitif yaitu pandangan negatif terhadap diri sendiri yaitu sering kali Yozo merasa bahwa dirinya tidak berharga karena ia merasa bahwa hidupnya menyedihkan dan hanya dipenuhi dengan aib. Pandangan negatif terhadap lingkungan yaitu Yozo merasa bahwa lingkungannya banyak memberikannya tekanan sehingga sering kali Yozo merasa batinnya tertekan karena tidak mampu untuk memenuhi keinginan orang lain. Dan pandangan negatif terhadap masa depan yaitu Yozo memandang masa depannya tidak memiliki harapan dan meyakini bahwa diri sendiri tidak bisa mengubah masa depan menjadi lebih baik daripada masa sekarang.