Penerapan Fungsi Keluarga oleh Ibu Asuh Terhadap Anak Terlantar di Yayasan SOS Children’s Village Kecamatan Medan Tuntungan

Abstract

This study examines the application of family functions by foster mothers to neglected children in SOS Children's Village, Medan Tuntungan District. The concept used is the concept of family-based parenting proposed by Hermann Gmeiner. The application of family functions promoted by SOS Children's Village is a method of parenting called family-based care, which aims to provide children who have lost family care by providing a substitute family who is able to provide children with a family function. In this study, the researcher wanted to describe the family functions carried out by foster mothers and see the success of foster mothers in carrying out family functions for abandoned children. The method used in this research is qualitative research with a descriptive approach. The data obtained is the result of field research through interview and documentation processes. The use of this method aims to reveal events or facts, by interpreting and describing the data related to the current situation. This research was conducted by interviewing 12 informants, those are 6 foster mothers and 6 foster childs. The results of this study indicate that this family-based parenting model is considered very appropriate to be applied to neglected children. A foster mother is a person who replaces the role of the biological parents in providing family functions. The transfer of family functions by foster mothers is done very well to the children. The SOS family is formed without any blood ties. The relationship between a foster mother and her child is lived very intimate like a biological family. In day-to-day care, the foster mother will take a firm stand in terms of cultivating religion, values and norms. On the other hand, the foster mother will give freedom to the children based on their own choices and decisions.

Penelitian ini mengkaji penerapan fungsi keluarga oleh ibu asuh terhadap anak terlantar di SOS Children’s Village Kecamatan Medan Tuntungan. Konsep yang digunakan adalah konsep pengasuhan berbasis keluarga yang dikemukakan oleh Hermann Gmeiner. Penerapan fungsi-fungsi keluarga yang diusungkan oleh SOS Children’s Village merupakan cara pengasuhan yang disebut pengasuhan berbasis keluarga, bertujuan memberikan anak yang kehilangan pengasuhan keluarga dengan memberikan keluarga pengganti yang mampu memberikan anak-anak sebuah fungsi keluarga. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mendeskripsikan fungsi fungsi keluarga yang dijalankan oleh ibu asuh serta melihat keberhasilan ibu asuh dalam menjalankan fungsi keluarga terhadap anak terlantar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data yang diperoleh merupakan hasil penelitian lapangan melalui proses wawancara dan dokumentasi. Penggunaan metode ini bertujuan untuk mengungkapkan kejadian atau fakta, dengan menafsirkan dan menguraikan data yang bersangkutan dengan situasi yang sedang terjadi Penelitian ini dilakukan dengan mewawancarai 12 informan yakni 6 informan ibu asuh dan 6 informan anak asuh. Hasil dari penelitian ini menunjukkan Model pengasuhan berbasis keluarga ini dinilai sangat tepat untuk diterapkan pada anak terlantar. Ibu asuh merupakan orang yang menggantikan peran orang tua kandung dalam memberikan fungsi keluarga. Pengalihan fungsi keluarga oleh ibu asuh dilakukan dengan sangat baik kepada anak. Keluarga SOS terbentuk tanpa adanya ikatan darah, Hubungan ibu asuh dengan anak dijalani sangat intim layaknya keluarga kandung. Dalam pengasuhan sehari hari, ibu asuh akan bersikap tegas dalam hal penanaman keagamaan, nilai dan norma. Sebaliknya ibu asuh akan memberikan kebebasan pada anak berdasarkan pilihan dan keputusan mereka sendiri.