dc.description.abstract | Novel “The Traveling Cat Chronicles” karya Arikawa Hiro merupakan novel Jepang yang bertemakan tentang perjuangan dan kasih sayang antara manusia dan hewan peliharaan. Hubungan manusia dan binatang menjadi unsur terpenting di dalam cerita novel ini. Novel ini menceritakan seorang pemuda lajang bernama Satoru Miyawaki yang menemukan kucing jantan liar sedang tidur di atas kap mobil miliknya. Satoru yang seorang pecinta kucing pun mencoba untuk membelainya, namun kucing itu menolaknya. Namun penolakan yang diterima Satoru tidak membuatnya menyerah. Keesokan hari nya, Satoru selalu mampir ke tempat kucing itu biasa tidur dengan membawakan sepotong daging. Lama-kelamaan, kucing itu pun luluh dan bersedia berteman dengan Satoru.
Suatu hari, kucing liar itu tertabrak mobil dan kaki nya patah. Satoru yang khawatir dengan keadaan kucing itu, dan membawanya ke rumah sakit hewan. Sejak saat itu, hubungan mereka menjadi lebih dekat. Akhirnya kucing itu pun bersedia menjadi hewan peliharaan Satoru. Satoru pun memberi nama kucing itu Nana, karena pada ekornya yang seperti angka tujuh,
Namun, lima tahun kemudian Satoru di vonis mengidap tumor otak dan umurnya tidak lama lagi. Satoru pun memilih untuk mencari majikan baru buat Nana agar setelah ia mati, Nana tetap mendapatkan kasih sayang seperti yang ia lakukan. Satoru pun menghubungi teman-temannya saat masa sekolah. Namun, tidak ada satu pun yang bisa merawat Nana dengan berbagai alasan. Di akhir cerita, Satoru dinyatakan meninggal dunia. Nana adalah kucing yang luar biasa, disaat kerabat Satoru menangis dengan hebat, Nana dengan tegar mengatakan bahwa, “Sampai akhirpun, aku tetap kucing Satoru.”
Novel ini ditutup dengan kisah penuh haru. Keputusan Nana yang lari dari rumah dan memilih kembali menjadi kucing liar adalah bagian paling emosional dalam novel karya Arikawa Hiro ini.
Alur cerita yang di sampaikan oleh Arikawa Hiro di dalam novel ini sangat halus sehingga sangat mudah di pahami oleh pembaca. Uniknya, Arikawa Hiro juga memasukkan sudut pandang si kucing, sehingga pembaca dapat merasakan perasaan si kucing langsung dari apa yang si kucing ungkapkan. Dari cerita novel ini, bisa di pahami bahwa hewan memiliki pikiran dan perasaan yang jauh lebih murni dibandingkan manusia. Mereka bertindak sesuai dengan apa yang mereka inginkan, contoh memberikan kesetiaan. Bagi kucing, kesetiaan adalah hal yang paling sulit dilakukan. Namun apabila mereka telah memberikan kesetiaannya, tidak ada hal lain yang lebih membahagiakan.
Hasil penelitian ini, unsur intrinsik pada novel “The Traveling Cat Chronicles” mempunyai struktur yang rapi dan terarah dengan alur campuran dan latar tempat di beberapa kota, seperti Tokyo dan Sapporo serta latar waktu masa sekarang dengan masa lalu Satoru yang di jelasin secara jelas dan mudah di mengerti
Struktur intrinsik pada novel “The Traveling Cat Chronicles” juga saling berkaitan sehingga tercipta karya sastra yang sempurna sehingga dapat menjadi bahan penelitian ini. | en_US |