Show simple item record

dc.contributor.advisorHanafiah, Diana Sofia
dc.contributor.advisorSafni, Irda
dc.contributor.authorPertiwi, Dhian
dc.date.accessioned2021-12-27T05:09:08Z
dc.date.available2021-12-27T05:09:08Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/46280
dc.description.abstractSoybean consumption (Glycine max L. Merrill) in Indonesia has increased significantly. The very large demand for soybeans and limited ability to import demand the immediate development of domestic soybeans. One of the inhibitors that can reduce soybean production is a disease caused by Athelia rolfsii (Curzi). The development program needs to be supported by plant breeding as an effort to overcome problems in developing soybean cultivation technology, one of which is by assembling high-yielding varieties that are always accompanied by disease resistant characters. This study was aimed to determine the level of resistance to stem rot disease of A. rolfsii Curzi and production of soybean (M7) mutan genotipe under disease stress and optimum condition This research was conducted at the Laboratory of Plant Diseases and Experimental Land, Faculty of Agriculture, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia. This research was conducted from March 2019 to September 2019. This study used an augmented design. The treatments used were 11 mutant genotipes, Anjasmoro, Argomulyo, and Kipas Putih varieties. The results showed that genetic diversity and heritability between genotipes of the M7 generation had high values for each production character except for the characters of flowering age, number of productive branches and weight of 100 seeds. The appearance of agronomic characters observed in agronomic traits on inaculated area by A. rolfsii Curzi that caused stem rot disease is lower than the optimum field. Based on the plant sensitivity index, genotipe M100A25 (3/7) and M200A12(6/5) had resistant to stem rot disease while M100A25(5/3), M100A25(3/4), M100A6(31/1), M200A11(32/3) had moderate resistance to stem rot disease. The result of strains selection on M7 generation resulted in twostrain with high production character and resistance to stem rot disease, M100A25 (3/7) and M200A12(6/5).en_US
dc.description.abstractKonsumsi kedelai (Glycine max L. Merrill) di Indonesia meningkat secara signifikan. Permintaan kedelai yang sangat besar dan kemampuan impor yang terbatas menuntut pengembangan kedelai dalam negeri. Salah satu penghambat yang dapat menurunkan produksi kedelai adalah penyakit yang disebabkan oleh Athelia rolfsii (Curzi). Program pengembangan tersebut perlu didukung dengan pemuliaan tanaman sebagai upaya mengatasi permasalahan dalam pengembangan teknologi budidaya kedelai, salah satunya dengan merakit varietas unggul yang selalu disertai karakter tahan penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi tingkat ketahanan terhadap penyakit busuk pangkal batang dan produksi genotipe-genotipe mutan kedelai (M7) pada kondisi cekaman penyakit dan optimum. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan dan Lahan Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan, Indonesia. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2019 hingga September 2019. Pada penelitian ini menggunakan rancangan augmented. Perlakuan yang digunakan adalah 11 genotipe mutan, varietas Anjasmoro, varietas argomulyo, dan varietas Kipas Putih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keragaman genetik dan heritabilitas antara genotipe mutan generai M7 memiliki nilai yang tinggi pada setiap karakter produksi kecuali pada karakter umur berbunga, jumlah cabang produktif dan bobot 100 biji. Penampilan karakter agronomi yang diamati pada media yang tercekam penyakit busuk pangkal batang lebih rendah dibandingkan dengan di lahan optimum. Berdasarkan indeks sensitivitas tanaman yaitu genotipe M100A25(3/7) dan M200A12(6/5) memiliki nilai tahan terhadap penyakit busuk pangkal batang sedangkan M100A25(5/3), M100A25(3/4), M100A6(31/1), M200A11(32/3) memiliki nilai agak tahan terhadap penyakit busuk pangkal batang. Seleksi yang dilakukan pada populasi M7 menghasilkan dua genotipe terpilih dengan karakter produksi tinggi dan tahan terhadap penyakit busuk pangkal batang yaitu M100A25(3/7) dan M200A125(6/5).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectAthelia rolfsiien_US
dc.subjectindeks sensitivitasen_US
dc.subjectkedelai generasi M7en_US
dc.subjectketahanan penyakit busuk pangkal batangen_US
dc.subjectproduksi tinggien_US
dc.titleUji Daya Hasil Genotipe Mutan Tanaman Kedelai (M7) (Glycine max L. Merrill) Berdasarkan Karakter produksi Tinggi dan Ketahanan terhadap Penyakit Busuk Pangkal Batang (Athelia Rolfsii Curzien_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM177001003
dc.description.pages148 halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record