Pengaruh Retraksi Anterior terhadap Ketebalan Tulang Alveolar Labial Gigi Inisivus Maksila

Abstract

Incisor retraction is a camouflage treatment in cases of anterior protrusion of non-growing patients. Correction of skeletal Class II malocclusion by camouflage or compensation, requires removal of premolar teeth to correct tooth irregularity and followed by retraction of the anterior teeth to reduce overjet. Morphometric evaluation of alveolar bone and anterior tooth root can be used to study the limitations of tooth movement to avoid undesirable effects. Bone thickness in linear and angular directions is measured using digital cephalometric radiography. The design of this study was cross sectional study to determine bone thickness changes in the linear and angular directions after anterior retraction treatment, and the relationship of alveolar bone thickness changes with the amount of incisor retraction. Measurement results from tracing 43 lateral cephalometrics before and after anterior retraction treatment showed that there was a difference in thickness of the alveolar bone at the 9mm level of the CEJ in a linear direction in the anterior retraction of the maxillary teeth (p <0.05), but there was no difference alveolar bone thickness at levels 3 and 6 mm of the CEJ in the linear direction and in the angular direction (p> 0.05). Changes in alveolar bone thickness are not related to the amount of incisor retraction (p> 0.05).

Retraksi gigi umumnya dilakukan sebagai perawatan kamuflase pada kasus protrusi gigi anterior pasien dengan masa pertumbuhan yang telah berakhir. Koreksi maloklusi Kelas II skeletal dengan kamuflase atau kompensasi, umumnya memerlukan pencabutan gigi premolar untuk mengoreksi ketidakteraturan gigi dan dilanjutkan dengan retraksi gigi anterior untuk mengurangi overjet. Evaluasi morfometrik tulang alveolar dan akar gigi anterior dapat digunakan untuk mempelajari keterbatasan pergerakan gigi agar terhindar dari efek yang tidak diinginkan. Ketebalan tulang dalam arah linear dan angular diukur dengan menggunakan radiografi sefalometri digital. Desain penelitian ini adalah cross sectional untuk mengetahui perubahan ketebalan tulang dalam arah linear dan angular setelah perawatan retraksi anterior, dan hubungan perubahan ketebalan tulang alveolar dengan jumlah/besar retraksi gigi insisivus. Hasil pengukuran dari tracing 43 foto sefalometri lateral sebelum dan setelah perawatan retraksi anterior menunjukkan terdapat perbedaan ketebalan tulang alveolar pada level 9mm dari CEJ dalam arah linear pada retraksi anterior gigi insisivus maksila maloklusi Kelas II skeletal (p<0,05), namun tidak terdapat perbedaan ketebalan tulang alveolar pada level 3 dan 6mm dari CEJ dalam arah linear dan dalam arah angular (p>0,05). Perubahan ketebalan tulang alveolar tidak berhubungan dengan jumlah/besar retraksi insisivus (p>0,05).