Mobilitas Intragenerasi Masyarakat Perkebunan (Studi Kasus di Desa Sei Putih, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang)

Abstract

This research has raised the title, Intragenerational Mobility of Plantation Communities (Case Study in Sei Putih Village, Galang District, Deli Serdang Regency). In this study, each individual will experience a movement in social status or known as social mobility in the community. At this time, people want a decent living in order to achieve a prosperous life both economically and socially. Thus, every individual needs work and income to influence their social mobility. The existence of educational, economic, opportunity, and environmental factors which of course will affect each individual to be in social mobility. Then the process of changing conditions in a person's work life or career from the previous generation to the current generation often occurs in society. This process sometimes goes up or down in the attainment of life. In this research, the research method used is descriptive research with a qualitative approach. The informants in this study were 10 people consisting of 9 plantation employees and 1 plantation PSDM staff. The purpose of this study is to see the process of occurrence and the factors that influence intragenerational mobility in the Sei Putih plantation community. This method uses techniques to find information sources and must be intense with information sources according to community conditions with observation, interview and documentation guides. The results of this study indicate that the occurrence of increased intragenerational mobility in the PTPN III (Persero) Sei Putih plantation. This mobility occurs between the previous generation and the current generation, working in the company and in the same position. The factors that influence the community to carry out intragenerational mobility are education, economy, opportunity, environment, and infrastructure and infrastructure. The community maintains their social status until today. Availability of community life insurance until the end of the working period or retirement. Community education does not have a correlation with income and position in the company, but depends on the ability and work performance of the community. There is no longer any KKN system in the recruitment of company workers because it has been handled directly by an official institution during the selection stage for prospective workers.

Penelitian ini telah mengangkat judul yaitu Mobilitas Intragenerasi Masyarakat Perkebunan (Studi Kasus Di Desa Sei Putih, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang). Setiap individu akan mengalami pergerakan status sosial atau di kenal dengan mobilitas sosial di masyarakatnya. Pada saat ini, masyarakat menginginkan penghidupan yang layak agar tercapai kehidupan yang sejahtera baik dari ekonomi maupun sosial nya. Dengan demikian setiap individu memerlukan pekerjaan dan pendapatan untuk mempengaruhi mobilitas sosialnya. Adanya faktor pendidikan, ekonomi, kesempatan, lingkungan yang tentu akan mempengaruhi setiap individu untuk berada pada mobilitas sosialnya. Kemudian proses kondisi perubahan situasi dalam kehidupan kerja atau perjalanan karier seseorang dari generasi sebelumnya ke generasi sekarang yang sering terjadi di masyarakat. Proses tersebut terkadang ada yang naik ataupun turun dalam pencapaian kehidupannya. Dalam penelitian ini, metode penelitian yang di gunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan dalam penelitian ini yaitu 10 orang yang terdiri dari 9 orang karyawan perkebunan dan 1 orang Staff PSDM perkebunan. Tujuan penelitian ini yaitu melihat proses terjadinya serta faktor yang mempengaruhi mobilitas intragenerasi pada masyarakat perkebunan Sei Putih. Metode ini dengan teknik mencari sumber informasi serta harus bersifat intens dengan sumber informasi sesuai kondisi masyarakat dengan panduan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadinya mobilitas intragenerasi naik pada masyarakat PTPN III (Persero) kebun Sei Putih. Mobilitas ini terjadi diantara generasi sebelumnya dengan generasi sekarang, bekerja pada perusahaan dan kedudukan yang sama. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat untuk melakukan mobilitas intragenerasi adalah pendidikan, ekonomi, kesempatan, lingkungan, serta infrastruktur dan prasarana. Masyarakat mempertahankan status sosialnya hingga sampai saat ini. Tersedianya jaminan kehidupan masyarakat hingga akhir masa kerja atau pensiun. Pendidikan masyarakat tidak memiliki korelasi dengan pendapatan dan kedudukan pada perusahaan tersebut, melainkan bergantung pada kemampuan dan prestasi kerja masyarakat. Tidak ada lagi sistem KKN dalam penerimaan pekerja perusahaan karena sudah di tangani langsung oleh lembaga resmi pada saat tahap seleksi calon pekerja.