Efek Pemberian Ekstrak Etanol dan Fraksi Etilasetat Labu Siam (Sechium edule Jacq. Swartz.) Terhadap Perbaikan Gastritis Histopatologis dan Perubahan IL-8, IL-10 dan TNF-a pada Tikus Putih (Galur Wistar) yang Diinduksi dengan Aspirin

Abstract

Background : Gastritis is one of the most common diseases found in internal medicine clinics and daily life. Gastritis is an inflammatory process in the gastric mucosa and submucosa or health problems caused by irritation and infection factors. In gastritis caused by aspirin, there is an inflammatory response both acute and chronic, cytokine activation occurs which causes mucosal inflammation. Interleukin-8 (IL-8) and Tumor Necrosis Factor- (TNF-α) are potential mediators of the inflammatory response. Human gastrointestinal mucosal epithelium expresses IL-8 and TNF- in response to inflammation which is a potential chemotactic and activation factor for neutrophils and the release of protease enzymes that cause tissue damage. IL-10 expresses a pro-anti-inflammatory cytokine response. Histopathologically it can be proven by the infiltration of inflammatory cells in the area. This inflammation causes white blood cells to go to the stomach wall in response to abnormalities in that part. Based on histopathological examination, mucosal erythema was found and showed gastric mucosal irregularities. The administration of aspirin gives a picture of acute inflammation (acute gastritis) in the form of inflammatory cells in the mucous to serous layer, mucosal edema, and capillary dilation. In recent years, various researches on the development of natural and traditional ingredients for gastritis alternative medicine have been developed. Chayote (Sechium edule Jacq. Swartz.) has potential anti-inflammatory effect in mice model of aspirin-induced gastritis. Sechium edule Jacq. Swartz contains flavonoid compounds that have potential as anti-inflammatory in gastritis, especially those caused by aspirin. It is hoped that in this study the content of chayote (Sechium edule Jacq. Swartz.) juice on its effect on changes in IL-8 and TNF- cytokine levels as inflammatory factors for gastritis repair. Objective: To determine the effect of ethanol extract and chayote ethyl acetate fraction on changes in rat blood serum levels of cytokines IL-8, IL-10, TNF- and gastric histopathological changes in aspirin-induced gastritis models. Methods : This study used an analytical type of research with a quasiexperimental laboratory design on rats model of gastritis induced by aspirin. Each group was completed into 5 male rats and the number of treatment groups was 7 groups. Group K(-) is a negative control (normal) not given any treatment, group K(+) is a positive control induced by Aspirin 200mg/kgbw, group 1 (P1) is a treatment group induced by Aspirin 200mg/kgbw with ethanol extract of chayote 100 mg/kgBW, po, group 2 (P2) was the treatment group induced by Aspirin 200mg/kgBW with ethanol extract of chayote 200 mg/kgBW, po, group 3 (P3) was the treatment group induced by Aspirin 200mg/kgBW with ethylacetate fraction chayote 100 mg/kgBW, PO, group 4 (P4) was the treatment group xxii induced by Aspirin 200mg/kgBW with ethylacetate fraction Chayote 200 mg/kgBW, PO and group 5 (P5) was the treatment group induced by Aspirin 200mg/kgBW with omeperazole 20 mg. The independent variable was ethanol extract and ethyl acetate fraction of Sechium edule Jacq. Swartz. The dependent variable is IL-8 and TNF-α. Mean differences in mice blood serum were tested by One Way Anova. Conclusion: This study showed that the ethanolic extract of chayote 100 mg/KgBW had better anti-inflammatory effectiveness compared to the ethanolic extract of chayote 200 mg/kgBW, chayote ethylacetate fraction 100 mg/KgBW and 200mg/KgBW and omeperazole 20 mg as seen from the decreased blood serum levels of IL-8, IL-10 and TNF-α. These results also showed that the ethanolic extract of chayote 200 mg/KgBW had an anti-inflammatory effect on the improvement of inflammatory infiltration and gastric histopathological features of rats compared to ethanolic extract of chayote 100 mg/kgBW, ethylacetate fraction of chayote 100 mg/KgBW and 200mg/KgBW and omeperazole 20 mg.

Latar belakang : Gastritis merupakan salah satu penyakit yang paling banyak dijumpai di klinik penyakit dalam dan kehidupan sehari-hari. Gastritis merupakan proses inflamasi pada mukosa dan submukosa lambung atau gangguan kesehatan yang disebabkan oleh faktor iritasi dan infeksi. Pada gastritis yang disebabkan aspirin terjadi responsinflamasi baik akut maupun kronik, terjadi aktivasi sitokin yang menyebabkan inflamasi mukosa. Interleukin-8 (IL-8) dan Tumor Nekrosis Faktor- α (TNF-α) merupakan mediator potensial pada respon inflamasi. Epitel mukosa gastrointestinal manusia mengekspresikan IL-8 dan TNF-α sebagai respon adanya inflamasi yang merupakan kemotaktik potensial dan faktor aktivasi terhadap neutrofil dan pelepasan enzim protease yang menyebabkan kerusakan jaringan. IL- 10 mengekspresikan respon sitokin pro-antiinflamasi. Secara histopatologi dapat dibuktikan dengan adanya infiltrasi sel-sel radang pada daerah tersebut. Inflamasi ini mengakibatkan sel darah putih menuju ke dinding lambung sebagai respon terjadinya kelainan pada bagian tersebut. Berdasarkan pemeriksaan histopatologi ditemukan adanya eritema mukosa dan memperlihatkan iregularitas mukosa lambung. Pemberian aspirin memberikan gambaran peradangan akut (gastritis akut) berupa adanya sel-sel radang pada lapisan mukosa sampai serosa, edema mukosa, dan pelebaran kapiler Beberapa tahun terakhir telah berkembang berbagai penelitian pengembangan bahan-bahan alam dan tradisional untuk obat alternatif gastritis. Labu siam (Sechium edule Jacq. Swartz.) mempunyai potensi efek antinflamasi pada tikus model gastritis yang diinduksi aspirin. Sechium edule Jacq. Swartz mengandung senyawa flavonoid yang mempunyai potensi sebagai antiinflamasi pada gastritis khsusunya disebabkan oleh aspirin. Sehingga diharapkan dalam penelitian ini dapat melihat kandungan perasan buah labu siam (Sechium edule Jacq. Swartz.) terhadap pengaruhnya pada perubahan kadar sitokin IL-8 dan TNF-α sebagai faktor inflamasi terhadap perbaikan gastritis. Tujuan penelitian : Untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol dan fraksi etil asetat labu siam terhadap perubahan pada serum darah tikus kadar sitokin IL-8, IL-10, TNF-α dan perubahan histopatologi lambung pada model gastritis yang diinduksi aspirin. Metode : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik dengan desain kuasi eksperimental laboratorik pada tikus model gastritis yang diinduksi dengan aspirin. Setiap kelompok digenapkan menjadi 5 ekor tikus jantan dan jumlah kelompok perlakuan sebanyak 7 kelompok. Kelompok K(-) merupakan kontrol negatif (normal) tidak diberikan perlakuan apapun, kelompok K(+) merupakan kontrol positif yang diinduksi Aspirin 200mg/kgbb, kelompok 1 (P1) merupakan kelompok perlakuan yang diinduksi Aspirin 200mg/kgbb dengan ekstrak etanol labu siam 100 mg/kgBB, p.o, kelompok 2 (P2) merupakan kelompok perlakuan yang diinduksi Aspirin 200mg/kgbb dengan ekstrak etanol labu siam 200 mg/kgBB, p.o, kelompok 3 (P3) merupakan kelompok perlakuan yang diinduksi xx Aspirin 200mg/kgbb dengan fraksi etilasetat labu siam 100 mg/kgBB, p.o, kelompok 4 (P4) merupakan kelompok perlakuan yang diinduksi Aspirin 200mg/kgbb dengan fraksi etilasetat labu siam 200 mg/kgBB, p.o dan kelompok 5 (P5) merupakan kelompok perlakuan yang diinduksi Aspirin 200mg/kgbb dengan omeperazol 20mg. The independent variable was ethanol extract and ethyl acetate fraction of Sechium edule Jacq. Swartz. The dependent variable is IL-8 dan TNF- α. Serum darah tikus Mean differences in groups were tested by One Way Anova. Kesimpulan : Penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol labu siam 100 mg/KgBB memiliki efektifitas sebagai antiinflamasi lebih baik dibandingkan dengan ekstrak etanol labu siam 200 mg/kgBB, fraksi etilasetat labu siam 100 mg/KgBB dan 200mg/KgBB dan omeperazol 20 mg yang dilihat dari penurunan konsentrasi kadar IL-8, IL-10 dan TNF-α serum darah. Hasil ini juga menunjukkan bahwa ekstrak etanol labu siam 200 mg/KgBB memiliki efektifitas sebagai antiinflamasi pada perbaikan infiltrasi radang dan gambaran histopatologi lambung tikus dibandingkan dengan ekstrak etanol labu siam 100 mg/kgBB, fraksi etilasetat labu siam 100 mg/KgBB dan 200mg/KgBB dan omeperazol 20 mg.