Ngenu Ni’owalu (Ratapan Pengantin Perempuan) dalam Fangowalu (Pesta Adat Perkawinan) pada Masyarakat Nias di Kota Gunung Sitoli: Analisis Makna Teks dan Nilai Sosial
View/ Open
Date
2022Author
Waruwu, Dorisca Febriana
Advisor(s)
Purba, Mauly
Sembiring, Bebas
Metadata
Show full item recordAbstract
Tulisan ini berjudul “Ngenu Ni’owalu (Ratapan Pengantin Perempuan) Dalam Fangowalu (Upacara Adat Perkawinan) Pada Masyarakat Nias Di Kota Gunungsitoli: Analisis Makna Teks Dan Nilai Sosial”. Tulisan ini membahas tentang sebuah nyanyian tradisi masyarakat Nias pada upacara fangowalu (upacara perkawinan) yang disebut ngenu ni’owalu (ratapan pengantin perempuan) di kota Gunungsitoli. Penyajian Ngenu ni’owalu dilaksanakan pada tahapan fame’e (tahapan ke-lima pada fangowalu) oleh seorang donga salawa hada (isteri ketua adat). Dua hal penting yang dibahas dalam tulisan ini yaitu: pertama, makna teks dan kedua, nilai sosial masyarakat Nias yang terkandung di dalam ngenu ni’owalu. Untuk menjelaskan kedua hal tersebut, maka penulis menggunakan pendekatan ilmu semiotika, khususnya terkait pemaknaan denotasi dan konotasi yang dikemukakan oleh Roland Barthes. Metode penelitian ini yang diaplikasikan di dalam penelitian ini adalah metode field work dan desk work oleh Brunno Nettl. Hasil penelitian menggambarkan bahwa teks ngenu ni’owalu menggambarkan tradisi kawin paksa dan bagaimana perempuan Nias pada zaman pra-Kristen dipersiapkan menjadi seorang Ibu rumah tangga. Beberapa bagian dalam teks ngenu ni’owalu mengandung makna konotasi yang mendeskripsikan nilai-nilai sosial masyarakat Nias, antara lain: ketaatan, pengorbanan, harga diri dan proses pendewasaan. Selain itu, teks ngenu ni’owalu juga berisi nasehat yang menuntut perempuan suku Nias untuk menjadi dewasa baik secara pikiran, perkataan, maupun perbuatan. Penyajian ngenu ni’owalu pada fangowalu sampai saat ini masih digunakan meskipun mengalami pergeseran fungsi dan makna. This paper is entitled "Ngenu Ni'owalu (Lamentation of the Bride) at Fangowalu (Traditional Marriage Ceremony) in Nias Community in Gunungsitoli City: Analysis of Text Meanings and Social Values". This research paper discusses ngenu ni'owalu (the bride's lament), the traditional song of the Nias people performed at fangowalu ceremony in the city of Gunungsitoli. Ngenu ni'owalu is presented at the fame'e stage of the ceremony and sung by the wife of the traditional leader, known as donga salawa hada. Two important things are discussed in this paper, namely: first, the meaning of the text and second, the social values of the Nias people contained in the ngenu ni'owalu. The semiotics approach by Roland Barthes (1915-1980) is applied to explain these two things: the meaning of denotation and connotation of the texts. In collecting data, fieldwork and deskwork methods by Bruno Nettl. The results of the study illustrate that the text of ngenu ni'owalu describes the Nias people's concept of forced marriage and how Nias women in ancient times were prepared to become housewife. Several passages in the text of ngenu ni'owalu contain connotative meanings that describe some of the social values of the Nias people, namely obedience, sacrifice, self-respect and the process of maturation. In addition, the text of ngenu ni'owalu contains advice that requires women from the Nias tribe to become adults both in thought, word, and deed. The presentation of ngenu ni'owalu in fangowalu is still used even though it has shifted to function and meaning.
Collections
- Undergraduate Theses [294]