Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) terhadap Pertumbuhan Bakteri Streptococcus mutans Secara In Vitro

Abstract

Infection remains a serious public health issue in both industrialized and developing nations. According to the World Health Organization (WHO), infection was responsible for one-third of all deaths globally in 2011. One of the most difficult infections to treat in dentistry is odontogenic infection. The establishment of dental caries initiates odontogenic infection in the form of dental pulp gangrene. Streptococcus mutans is a facultative anaerobic gram-positive bacterium in the form of cocci and is a normal flora in the human oral cavity which is opportunistic and plays an important role in the occurrence of caries. Antibiotics are commonly used to treat infectious infections, but overuse can lead to resistance. Increasing resistance to antibiotics provides an opportunity to take advantage of the potential of nature as a natural alternative medicine. One of the natural alternative ingredients that can be used is Andaliman fruit (Zanthoxylum acanthopodium DC.). Andaliman fruit is often used to relieve pain, canker sores, toothaches, and throat problems because it has several biological activities such as anti-inflammatory, analgesic, antioxidant, antibiotic, antimicrobial, antiviral, and antifungal. From several studies, it is said that andaliman fruit can inhibit the growth of several bacteria, such as Staphylococcus aureus, Bacillus stearothermophilus, Pseudomonas aeruginosa, Vibrio cholera, Salmonella thypimurium, Bacillus cereus, Staphylococcus aureus, and Salmonella thyposa. This study aims to determine the inhibition zones of various concentrations of Andaliman fruit extract (Zanthoxylum acanthopodium DC.) formed on the growth of Streptococcus mutans. This research method is an experimental laboratory. This research method is an experimental laboratory. The results of this test were analyzed using One Way Anova and Post-Hoc tests. The results of this study showed the mean value of the inhibition zone diameter of Andaliman fruit extract (Zanthoxylum acanthopodium DC.) 2%, 4%, 6%, 8% and negative control (DMSO) in inhibiting the growth of Streptococcus mutans was 7,85 ± 0,606 mm; 8,82 ± 0,618 mm; 10,10 ± 0,341 mm; and 11,00 ± 0,400 mm, while the negative control group (DMSO) had no resistance. The results of the one-way ANOVA statistical test of the antibacterial activity of Andaliman fruit extract (Zanthoxylum acanthopodium DC.) 2%, 4%, 6%, 8% and the negative control (DMSO) in inhibiting the growth of Streptococcus mutans had a significance value of p = 0,000 (p<0.05), which showed that Andaliman fruit extract (Zanthoxylum acanthopodium DC.) had antibacterial activity against the growth of Streptococcus mutans. Then the LSD test was carried out and the results were p = 0,001, which indicated that there were significant differences in antibacterial activity between the treatment groups in inhibiting the growth of Streptococcus mutans.

Infeksi masih menjadi masalah kesehatan utama yang dihadapi negara maju dan berkembang. Menurut World Health Organization (WHO) sebanyak 25 juta kematian di seluruh dunia pada tahun 2011, sepertiganya disebabkan oleh infeksi. Salah satu infeksi yang sulit untuk ditangani dalam bidang kedokteran gigi adalah infeksi odontogenik. Infeksi odontogenik berupa gangren pulpa gigi diawali dari pembentukan karies gigi. Streptococcus mutans merupakan bakteri fakultatif anaerob gram positif berbentuk kokus dan merupakan flora normal pada rongga mulut manusia yang bersifat oportunistik dan berperan penting dalam terjadinya karies. Perawatan penyakit infeksi umumnya menggunakan antibiotik, tetapi penggunaannya sering menyebabkan terjadinya resistensi. Peningkatan resistensi terhadap antibiotik memberikan peluang dalam memanfaatkan potensi alam sebagai bahan pengobatan alternatif alami. Salah satu bahan alternatif alami yang dapat digunakan yaitu buah andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.). Buah andaliman sering digunakan untuk menghilangkan rasa sakit, sariawan, sakit gigi dan tenggorokan karena memiliki beberapa aktivitas biologis seperti antiinflamasi, analgesik, antioksidan, antibiotik, antimikrobial, antivirus, dan anti jamur. Dari beberapa penelitian dikatakan bahwa buah andaliman dapat menghambat pertumbuhan dari beberapa bakteri seperti Staphylococcus aureus, Bacillus stearothermophilus, Pseudomonas aeruginosa, Vibrio cholera, Salmonella typhimurium, Bacillus cereus, Staphylococcus aureus, dan Salmonella thyposa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat mengetahui zona hambat berbagai konsentrasi ekstrak buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) yang terbentuk terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans. Metode penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Penelitian ini menggunakan buah andaliman yang telah di ekstrak menjadi beberapa konsentrasi yaitu 2%, 4%, 6%, 8% yang kemudian diteteskan pada seluruh permukaan kertas cakram untuk melihat zona hambat dari masing-masing konsentrasi. Hasil pengujian ini di analisis dengan uji One Way Anova dan Post Hoc, hasil penelitian ini menunjukkan nilai mean diameter zona hambat ekstrak buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) 2% , 4%, 6%, 8% dan kontrol negatif (DMSO) dalam menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans adalah 7,85 ± 0,606 mm; 8,82 ± 0,618 mm; 10,10 ± 0,341 mm; 11,00 ± 0,400 mm, sedangkan pada kelompok kontrol negatif (DMSO) tidak memiliki hambatan. Hasil uji statistik oneway ANOVA aktivitas antibakteri ekstrak buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) 2% , 4%, 6%, 8% dan kontrol negatif (DMSO) dalam menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans mempunyai nilai signifikansi p=0,000 (p<0,05) yang menunjukkan bahwa ekstrak buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) mempunyai aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans. Kemudian dilakukan uji LSD dan didapatkan hasil p= 0,001 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan aktivitas antibakteri yang signifikan antar kelompok perlakuan dalam menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans.