Pengaruh Customer Based Brand Equity Terhadap Brand Loyalty Wisatawan Domestik Objek Wisata Bukit Lawang di Kabupaten Langkat Sumatera Utara

Abstract

The development of the tourism industry causes competition among tourist objects. The competition is carried out to maintain the existence of a name or brand of a tourist attraction. City branding is one way that can be used to strengthen tourism to build a positive image and strengthen the name of a tourist attraction in the face of competition. Customer based brand equity is one way to measure the level of brand strength in the minds of customers. However, the CBBE concept can also be used to measure the brand strength of a tourist attraction from a tourist's point of view. Found by Kevin Lane Keller, the customer-based brand equity method consists of six levels in a pyramid, namely brand saliance, brand performance, brand image, brand judgment, brand feelings and brand resonance. Having a good brand will affect the level of consumer loyalty. This study aims to determine how the influence of customer based brand equity on the brand loyalty of domestic tourists at Bukit Lawang tourism object in Langkat Regency. This study was conducted to see how the strength of the brand or the existence of the Bukit Lawang tourist attraction in the eyes of domestic tourists on the level of loyalty of domestic tourists to the Bukit Lawang tourist attraction. The form of research conducted is quantitative research. The data collected came from 100 respondents based on the research criteria. The data collection technique was using a questionnaire method in the form of a printout and also a google form. Data analysis using SPSS version 25 software. The results show that the variable customer based brand equity has a significant effect on the brand loyalty variable for domestic tourists at Bukit Lawang tourism objects. This is proven based on the Tcount value obtained which is greater than the Ttable value or 10.563 > 1.660. And also evidenced by the CBBE variable has an effect of 53,2% on brand loyalty. While the remaining 46,8% is influenced by other variables not included in this study.

Perkembangan industri pariwisata menyebabkan terjadinya persaingan di antara objek wisata. Persaingan tersebut dilakukan untuk menjaga eksistensi sebuah nama atau merek objek wisata. City branding adalah salah satu cara yang dapat digunakan untuk memperkuat suatu pariwisata untuk membangun sebuah image positif dan memperkuat nama sebuah objek wisata didalam menghadapi persaiangan. Customer based brand equity adalah salah satu cara untuk mengukur tingkat kekuatan merek di benak pelanggan. Namun, konsep CBBE juga dapat digunakan untuk mengukur kekuatan merek objek wisata dari sudut pandang wisatawan. Ditemukan oleh Kevin Lane Keller, metode customer based brand equity terdiri dari enam tingkatan dalam sebuah piramida yaitu brand saliance, brand performance, brand image, brand judgement, brand feelings dan brand resonance. Memiliki merek yang baik akan berpengaruh terhadap tingkat loyalitas konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh customer based brand equity terhadap brand loyalty wisatawan domestik objek wisata bukit lawang di kabupaten Langkat. penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana kekuatan merek atau eksistensi objek wisata Bukit Lawang di mata wisatawan domestik terhadap tingkat loyalitas wisatawan domestik objek wisata Bukit Lawang. Bentuk penelitian yang dilakukan yaitu penelitian kuantitatif. Data yang dikumpulkan berasal dari 100 orang responden berdasarkan kriteria penelitian. Teknik pengumpulan data dengan metode kuesioner berbentuk printout dan juga googleform. Analisis data menggunakan software SPSS versi 25. Hasil menunjukan bahwa variabel customer based brand equity berpengaruh signifikan terhada variabel brand loyalty wisatawan domestik objek wisata Bukit Lawang. Hal ini terbukti berdasarkan nilai thitung yang didapatkan lebih besar dari pada nilai ttabel atau 10.563 > 1.660. Dan juga dibuktikan dengan variabel CBBE memiliki pengaruh sebesar 53,2% terhadap brand loyalty. Sedangkan sisanya 46,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini.