| dc.description.abstract | Anasir gigi tiruan resin akrilik merupakan komponen dalam pembuatan anasir gigi tiruan selain dari porselen. Anasir gigi tiruan akrilik memiliki kekurangan yaitu stabilitas warna yang buruk. Hal ini menyebabkan anasir gigi tiruan akrilik lebih mudah mengalami perubahan warna. Prosedur membersihkan gigi tiruan secara kemis umum digunakan dengan cara perendaman dalam larutan obat kumur. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan perubahan warna anasir gigi tiruan resin akrilik setelah perendaman dalam larutan obat kumur klorheksidin glukonat 0,2% selama 8 jam, 15 dan 23 jam. Sampel yang digunakan adalah anasir gigi tiruan akrilik pabrikan regio anterior dengan shade A2. Dengan jumlah 30 sampel dibagi menjadi 3 kelompok perendaman, yaitu kelompok 8 jam, kelompok 15 jam dan kelompok 23 jam. Dilakukan pengukuran warna awal (L*0, a*0, dan b*0) menggunakan colorimeter portable CS 10. Sampel direndam dalam obat kumur klorheksidin glukonat 0,2% dan dilakukan pengukuran warna setelah perendaman (L*1, a*1, dan b*1). Perhitungan nilai perubahan warna (ΔE) dengan menggunakan rumus ΔE*=⦋(ΔL*)2 + (Δa*)2 + (Δb*)2⦌1/2. Hasil rerata ΔE dan standar deviasi kelompok 8 jam, 15 jam dan 23 jam adalah 1,728±0,185; 2,567±0,160; 3,246±0,208. Hasil uji one-way ANOVA menunjukkan perbedaan perubahan warna yang signifikan dengan nilai p=0,000. Uji Post Hoc LSD menunjukkan terdapat perbedaan perubahan warna yang signifikan antar tiap kelompok perendaman dimana p=0,000. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan perubahan warna yang signifikan diantara kelompok 8 jam, 15 jam dan 23
jam. Keadaan ini menunjukkan pemakaian obat kumur klorheksidin glukonat 0,2% dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan perubahan warna terhadap anasir gigi tiruan pada penggunanya. | en_US |