Pengaruh Faktor Risiko terhadap Derajat Sensorineural Hearing Loss pada Anak di RSUP Haji Adam Malik
View/ Open
Date
2021Author
Saptadian, Santa Ulina
Advisor(s)
Saing, Johannes H.
Lubis, Bugis Mardina
Metadata
Show full item recordAbstract
Background: The Hearing Loss Association of America (HLAA) estimates
that 2 to 3 out of every 1000 children in the United States are born with the
condition HL detected in one or both ears.
Objective: To determine the effect of risk factors on the degree of SNHL in
children.
Methods: This is a cross-sectional study from medical record data on all
patients who underwent ABR examination at Haji Adam Malik Hospital Medan
from January 2018 to January 2021 by assessing the degree of SNHL and
prenatal, perinatal, and postnatal risk factors.
Results: On characteristics, we found 41 (53.2%) males and 36 (46.8%)
females, and the mean age was 3.78 (SD = 3.45). The results of cross
tabulation obtained 61 people with severe degrees, 8 people with moderate
degrees, and 8 people with mild degrees. Prenatal risk factors with TORCH
infection, use of ototoxic drugs, family factors, prematurity, and low birth
weight were found to have no significant relationship with a p-value > 0.05.
There was also no significant association with perinatal risk factors such as
neonatal asphyxia and neonatal jaundice. Postnatal risk factors with postnatal
infection and seizures were also obtained with a p-value > 0.05.
Conclusion: In every prenatal, perinatal, and postnatal risk factor that has a
risk factor for hearing loss even though the results are normal, the child
should be checked regularly every 6 months until the child reaches the age of
2 years. Latar Belakang: The Hearing Loss Association of America (HLAA)
memperkirakan bahwa 2 hingga 3 dari setiap 1000 anak di Amerika Serikat
dilahirkan dengan kondisi HL yang terdeteksi di satu atau kedua telinga.
Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh faktor risiko terhadap derajat SNHL
pada anak.
Metode: Penelitian ini merupakan studi potong lintang dari data rekam medis
seluruh pasien yang menjalani pemeriksaan ABR di RS Haji Adam Malik
Medan dari Januari 2018 sampai Januari 2021 dengan menilai derajat SNHL
dan faktor risiko prenatal, perinatal, dan postnatal.
Hasil: Pada karakteristik, kami menemukan 41 (53,2%) laki-laki dan 36
(46,8%) perempuan, dan usia rata-rata adalah 3,78 (SD = 3,45). Hasil
tabulasi silang didapatkan 61 orang derajat berat, 8 orang derajat sedang,
dan 8 orang derajat ringan. Faktor risiko prenatal dengan infeksi TORCH,
penggunaan obat ototoksik, faktor keluarga, prematuritas, dan berat badan
lahir rendah ditemukan tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan pvalue
> 0,05. Juga tidak ada hubungan yang signifikan dengan faktor risiko
perinatal seperti asfiksia neonatus dan ikterus neonatorum. Faktor risiko
postnatal dengan infeksi postnatal dan kejang juga diperoleh dengan p-value
> 0,05.
Kesimpulan: Pada setiap faktor risiko prenatal, perinatal, dan postnatal yang
memiliki faktor risiko gangguan pendengaran walaupun hasilnya normal,
sebaiknya anak diperiksa secara rutin setiap 6 bulan sampai anak mencapai
usia 2 tahun.
Collections
- Master Theses [351]